Pengertian Syari’at
Dalam kehidupan kita sering mendengar istilah syari’at,dan mungkin ada diantara kita yang tidak faham apa itu syari’at,maka dalam tulisan ini
akan membahas sekilas tentang syari’at.
Ada beberapa pembahasan yang akan dibahas dalam tulisan ini,diantaranya :
1.
Pengertian
a. Bahasa : Di
ambil dari kata
شرع-يشْرَعُ-شرْعا
Menerangkan
/menjelaskan
[1] =عبارة
عن البيان والإظهار
Ibarat
untuk penjelasan dan penerangan.
b. Menurut Istilah para Ahli Tafsir
سَنّ وبَيّنَ
وأظْهَرَ وقضى[2]
Membiasakan,menerangkan,mengharuskan
طريقةٍ من
أمْرِ الدّين[3]
Salah satu
jalan dari urusan dien.
مِنْهاجٌ
وطريقةٌ[4]
Aturan dan jalan.
Jadi
yang dimaksud Syari’at adalah Aturan dan Jalan kehidupan yang dipakai oleh
sekelompok manusia yang menjadi sunnah(kebiasaan),Adat dan Budaya
2.
Pembagian Syari’at
a.
Syari’at Islam,Qs Asy Syuroo
ayat 13
شَرَعَ
لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحاً وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ
وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ
وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ
اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa
yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu
dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu :
Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada
agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya
orang yang kembali (kepada-Nya).
Ø
Yaitu Syari’at yang
diturunkan kepada para Rosul,dari mulai Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad SAW.
Ø
Isinya adalah Dienul Islam
dan perintah untuk menegakkannya,dan larangan untuk berpecah belah.
Ø
Syari’at Islam adalah
syari’at yang sangat memberatkan bagi orang orang Musyrik,karena mereka diminta
untuk meninggalkan sembahan selain Alloh dan Fokus kepada tujuan manusia diciptakan
yaitu beribadah kepada Alloh.
Menurut
para ‘Ulama,pengertian Syari’at Islam adalah
وَضْعٌ إلهيٌّ سائِقٌ لِذَوِى العُقُولِ السَّليمَةِ
باخْتِيارِهِمُ المحْمُودةِ إلى ما يَصْلُحُ معادَهم ومَعاشَهم [5]
Artinya : Ketetapan Ilahi yang ditujukan untuk orang orang yang
berakal sehat dengan pilihannya yang terpuji,untuk kebaikan dan kesejahteraan
yang abadi.
Ø
Ketetapan Ilahi =Mejelaskan Sumber hukum,Qs
Al An’am : 57
قُلْ
إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبْتُم بِهِ مَا عِندِي مَا
تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ
خَيْرُ الْفَاصِلِينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang
nyata (Al Quraan) dari Tuhanku , sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku
apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum
itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi
keputusan yang paling baik".
Alloh mendelegasikannya
kepada Rosul,Qs Al Hasyr ayat 7
وَمَا
آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah”.
Ayat diatas menjelaskan bahwa pihak pertama yang Alloh berikan
tugas untuk mengawal syari’at adalah para Rosul.
Dan Qs Asy Syuroo ayat 38
وَالَّذِينَ
اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ
وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya
dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan
kepada mereka”.
Setelahnya Rosul yang mendapatkan tugas mengawal pelaksanaan
syari’at,dilanjut oleh orang orang yang menjawab seruan Alloh dan melaksanakan
Sholat serta dalam memutuskan urusannya dengan jalan musyawarah.
Ø
Ditujukan untuk orang orang yang
berakal sehat = Obyek pelaksanaan Syariat Qs Al Maidah ayat 48
وَأَنزَلْنَا
إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ
الْكِتَابِ وَمُهَيْمِناً عَلَيْهِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ
تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ عَمَّا جَاءكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ
شِرْعَةً وَمِنْهَاجاً
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu , Kami berikan aturan dan jalan yang terang”
Ø
Dengan pilihannya yang terpuji = Sifat
Syari’at Alloh yang tidak memaksakan Qs Al Baqoroh : 256
لاَ
إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدمِنَ الْغَيِّ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat”
Tidak ada paksaan untuk memeluk agama Alloh,adapun jika terjadi
peperangan dalam Islam adalah bukan untuk memaksakan manusia agar beriman,tapi
memerangi orang yang menghalangi jalan da’wah.
Ø
Untuk kebaikan dan kesjahteraan = Tujuan
utama syari’at Islam Qs Al Baqoroh ayat 201-202
وِمِنْهُم
مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ(201)
أُولَـئِكَ
لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ(202)
“Dan di antara mereka ada orang yang bendo'a: "Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami
dari siksa neraka".
“Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang
mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya”.
b. Syari’at Non
Islam,Qs As Syuroo ayat 21
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاء شَرَعُوا لَهُم مِّنَ الدِّينِ مَا
لَمْ يَأْذَن بِهِ اللَّهُ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ
وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain
Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?
Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah
dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab
yang amat pedih.”
Yaitu Syari’at yang tidak di izinkan oleh Alloh dan
dibuat oleh para Syuroka(Tandingan tandingan Alloh yang terdiri dari para Rahib
dan pendeta serta pemuka agama yang menghalalkan apa yang Alloh haramkan dan
mengharamkan apa yang Alloh halalkan,sebagaimana Alloh jelaskan dalamQS At
Taubah ayat 31)
اتَّخَذُواْ
أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَاباً مِّن دُونِ اللّهِ
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan
rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah”.
Wallohu A’lam bish showab.
Semoga Bermanfaat
[1] At
Ta’rifat
[2]
Tafsir Al Wasith dalam tafsiran Qs As Syuro : 13
[3] Tafsir Jalalain dalam menafsirkan
Qs Al Jatsiah : 18
[4]
Tafsir Al Wasith dalam menafsirkan Qs Al Jatsiah : 18
[5] Jauhar Tauhid hal 9.