Tujuan diterapkannya Syari’at
(Maqosidu Syari’ah)
Syari’at Islam yang Alloh turunkan kepada Manusia adalah syari’at yang
kaffah yaitu sempurna tidak ada yang kurang,dan Syumul yaitu
menyeluruh/menyangkut semua aspek kehidupan,tidak ada satu kehidupan pun yang
tidak diatur oleh syari’at Islam,dari mulai cara masuk WC sampai mengurusi
Negara semua diatur oleh Islam.
Alloh menurunkan syari’at tentu saja dengan maksud dan tujuan untuk
kemaslahatan manusia,bukan untuk kemanfa’atan yang kembali kepada Alloh,karena
Alloh adalah Al Ghoniy(maha kaya)yang tidak butuh terhadap pengabdian dan
keta’atan makhluq.
Adapun tujuan Alloh menurunkan syari’at Islam adalah sebagai berikut :
1. Tujuan pertama adalah لحرّاسة دينِ الاسلام = Menjaga dienul Islam itu sendiri Qs Al Baqoroh ayat 193
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلّهِ
فَإِنِ انتَهَواْ فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِينَ
‘’Dan perangilah
mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya
semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak
ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim’’
Salah satu tujuan perang
dalam Islam adalah untuk melenyapkan fitnah,fitnah yang dimaksud adalah fitnah kemusyrikan
dan kezholiman yang mengganggu dan menghalangi da’wah islam supaya manusia
memberikan keta’atannya hanya kepada Alloh,adapun ayat ‘’tidak ada paksaan
dalam agama’’ adalah untuk orang orang yang tidak beragama islam dan tidak
memusuhi islam serta siap melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara di
sebuah negara islam yaitu membayar jizyah sebagai bukti ketaatan mereka
terhadap pemerintahan islam.
2. Tujuan kedua
adalah لحرّاسة العَقْلِ = Menjaga Kemurnian ‘Aqal Qs Al Maidah ayat 90
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ
وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
‘’Hai orang-orang
yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah , adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan’’
Salah satu hikmah
diharamkannya khomr dan judi adalah karena khomr dan judi bisa menimbulkan
permusuhan dan menghalangi manusia dari mengingat Alloh,berdasarkan Qs Al
Maidah ayat 91
إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ
وَالْبَغْضَاء فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللّهِ
وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ
‘’Sesungguhnya
syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara
kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang,maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu).’’
Judi dan khomr juga bisa merusak terhadap
fikiran,dikarenakan minum khomr sesorang bisa berbuat dosa dosa yang
lainnya,berdasarkan hadits
قال ابن عبّاس رضي الله عنهما : قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم
,الخَمْرُ أمُّ الفواحِشْ,وأكْبَرُ الكبائِرِ,مَنْ شَرِبها وقَعَ على أمّه,وخالته
وعمّاتِهِ (رواه الطّبراني)
“Berkata Ibnu Abbas RA : Bersabda Rosululloh SAW,Khomr adalah
induknya keburukan dan termasuk dosa yang paling besar,barangsiapa yang
meminumnya maka dia bisa menzinahi ibunya,saudari ibunya dan saudari ayahnya.”
3. Tujuan ketiga adalahلحرّاسة
النّفْس =
Menjaga Keutuhan Jiwa Qs Al Baqoroh ayat 178
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي
الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالأُنثَى بِالأُنثَى
فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاء
إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ
اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ
‘’Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang
dibunuh. orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita
dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya,
hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah
(yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang
baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan
suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa
yang sangat pedih.’’
Untuk menjaga jiwa
manusia Alloh mensyari’atkan Qishosh,dimana ketika qishosh diberlakukan maka
manusia menjadi takut untuk menghabisi nyawa orang lain,karena hukuman
pembunuhan dalam islam sangatlah berat dan membunuh satu orang dianggap sebagai
kejahatan kemanusiaan dengan membunuh manusia seluruhnya,sebagaimana Alloh
jelaskan dalam Qs Al Maidah ayat 32.
مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَن قَتَلَ
نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ
جَمِيعاً وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعاً وَلَقَدْ
جَاءتْهُمْ رُسُلُنَا بِالبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيراً مِّنْهُم بَعْدَ ذَلِكَ
فِي الأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
‘’Oleh karena itu
Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh
seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain , atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya . Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu
sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.’’
4. Tujuan keempat adalah لِحرّاسة
النّسَبِ = Menjaga keutuhan Nasab/Keturunan Qs An Nisa ayat 3,Qs An Nuur
ayat 2
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُواْ فِي الْيَتَامَى فَانكِحُواْ مَا طَابَ
لَكُم مِّنَ النِّسَاء مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُواْ
فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُواْ
‘’Dan jika kamu takut
tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana
kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi :
dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil ,
maka (kawinilah) seorang saja , atau budak-budak yang kamu miliki. Yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.’’
الزَّانِيَةُ
وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا
تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ
الْمُؤْمِنِينَ
‘’Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan
kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman
mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.’’
Untuk menjaga keutuhan dan kesucian nasab manusia maka disyari’atkan
pernikahan dan diharamkan zina serta diberlakukan had bagi pezina,baik zina
muhshon atau ghoir muhshon,karena kalau tidak ada syari’at pernikahan dan
pengharaman zina maka pasti hidup manusia tidak ada bedanya dengan binatang dan
tidak ada ketidak jelasan dalam pengaturan tanggung jawab keluarga.
5. Tujuan kelima adalah لِحرّاسةِ
المالِ = Menjaga keselamatan harta Qs Al Baqoroh ayat 275, An Nisa
ayat 29 dan Al Maidah ayat 38
وَأَحَلَّ اللّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
‘’Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.’’
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ
بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَ
تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً
‘’Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.’’
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُواْ أَيْدِيَهُمَا جَزَاء بِمَا
كَسَبَا نَكَالاً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
‘’Laki-laki yang
mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.’’
Untuk menjaga agar harta
manusia tidak diambil dengan cara yang bathil,maka Alloh menghalalkan dan
mengatur cara berjual beli,mengharamkan riba dan mengharamkan mencuri serta
menghukum berat pelaku pencurian dengan hukuman had yang tidak boleh diganti
oleh hukum buatan manusia sampai kapanpun.
Demikianlah maksud Alloh
dalam menurunkan syari’at islam,yaitu untuk kemaslahatan Manusia,mudah mudahan
Alloh memberikan taufiq dan hidayah kepada kita sehingga kita termasuk orang
orang yang selalu melaksanakan syari’at Alloh SWT.Aamiin.
Wallohu A’lam bish showab
Semoga
Bermanfa’at.