Efisien dalam pandangan Islam

 

EFISIEN dalam pandangan Islam

Dalam kehidupan sehari hari sering kita mendengar istilah efisien,dimana tidak banyak yang tahu bahwa Efisien adalah merupakan salah satu dari ajaran Islam,orang orang mengira bahwa efisien adalah warisan budaya orang barat atau orang asia timur terutama jepang yang memang dikenal karena kedisiplinan masyarakatnya.

Dalam tulisan ini akan kita bahas efisien menurut kacamata Islam.

        I.            Pengertian : cara untuk mencapai satu tujuan dengan sumberdaya minimal,tapi menghasilkan hasil yang maksimal,baik hasil di dunia,seperti meminimalkan sumber daya(tenaga dan modal)tapi bisa menghasilkan uang atau laba yang banyak,ataupun hasil di akhirat,seperti pekerjaan yang sedikit tapi bisa menghasilkan pahala yang banyak.

Sebenarnya Ummat Rosululloh sudah ditakdirkan menjadi ummat yang efisien jika benar benar melaksanakan perintah Alloh SWT,bagaimana tidak ?,ummat Rosululloh diberikan kesempatan usia yang tidak panjang,yaitu sekitar 60 sampai 70 tahun,sebagaimana dijelaskan dalam hadits

عَنْ أبي هريرةَ رضي الله تعالى عنه قال قال رسولُ الله صلّى الله عليه وسلّم : أعْمارُ أمَّتي ما بينَ ستّينَ إلى سبْعيْنَ وأقَلُّهُم مَن يَجوزُ ذلك (رواه التّرمذي)

“Dari Abu Hurairoh RA.Ia berkata,Rosululloh bersabda,Usia ummatku (umumnya berkisar)antara 60 sampai 70 tahun.Jarang sekali diantara mereka yang melewati(angka)itu.”

Walaupun ummat Rosululloh diberi usia yang tidak panjang,tetapi ummat Rosululloh bisa mempunyai pahala ibadah seperti ummat ummat terdahulu yang berumur panjang,dimana usia pendek tapi mendapatkan banyak pahala adalah pengertian dari efisien.

Adapun penyebab banyak amalnya ummat Rosululloh,diantaranya adalah

a.            Keutamaan malam lailatul Qodar,dimana satu malam lebih utama dibanding seribu bulan,QS Al Qodar ayat 3

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

‘’Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.’’

b.            Satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat sedangkan perbuatan buruk hanya dibalas sesuai dengan perbuatannya,QS Al An’am ayat 160

مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلاَ يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ

‘’Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).’’

c.             Shodaqoh dibalas tujuh ratus kali lipat,QS Al Baqoroh ayat 261

مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

‘’Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.’’

d.            Dan lain lain.

Itulah efisiennya ummat Rosululloh,walaupun usianya pendek tetapi bisa mendapatkan pahala sama dengan ummat yang usianya panjang panjang.

      II.            Contoh contoh pekerjaan yang efisien

1.    Hemat

Hemat yang dimaksud bukan hanya hemat dalam urusan finansial(harta),tapi hemat dalam segala urusan,hemat harta,hemat waktu.

Alloh menjelaskan dalam Qs : Al Isro:26-27

وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلاَ تُبَذِّرْ تَبْذِيراً

 . إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُوراً

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Ayat diatas menjelaskan larangan yang langsung datangnya dari Alloh,yaitu bersikap boros,dan juga menjelaskan bahwa para pemboros adalah saudaranya syaithon.

Jika Alloh melarang terhadap sikap boros,berarti Alloh memerintahkan hal yang sebaliknya,yaitu hemat,dan hemat yang diperintahkan diantaranya hemat dalam urusan

a.       Harta : hemat dalam urusan harta diantaranya :

Ø  Membelanjakan harta sesuai dengan haqnya,diantara haq harta adalah ber shodaqoh kepada kerabat,orang orang miskin dan ibnu sabil(Al Isro:26)

Ø  Membelanjakan harta sesuai keperluannya,tidak pelit(karena hemat bukan berarti pelit),dan shodaqoh tanpa memanjakan orang yang diberi shodaqoh.dalam Qs Al-Isro :29,Alloh berfirman.

وَلاَ تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلاَ تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوماً مَّحْسُوراً

“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.”

b.      Waktu

Yang dimaksud efisien dalam hal waktu adalah disiplin dalam hal waktu,tidak memubadzirkan waktu,mengisinya dengan kegiatan yang bermanfa’at.jika sebuah pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu satu hari,maka harus diselesaikan dalam waktu satu hari,tidak usah menunggu sampai hari kedua apalagi hari ketiga.

Ø Imam Hasan al Basyri(seorang tabi’in dari Bashroh)mengatakan “Tanda bahwa Alloh telah berpaling dari seorang hamba adalah jika hamba tersebut menyibukkan dirinya dengan hal yang tidak bermanfa’at.”

Ø Sebuah perkataan Imam Asy Syafi’i

الوقتُ كالسَّيْفِ إنْ لَمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ

 ‘’Waktu bagaikan pedang,jika engkau tidak menggunakannya dengan baik maka ia akan memotongmu’’

Ø  Ada sebuah pepatah ‘’ jangan tunggu sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini’’

2.       Memilih amal yang pahalanya lebih banyak,contoh : lebih memilih sholat berjama’ah dari pada sholat munfarid,karena sholat berjama’ah pahalanya lebih banyak,berdasarkan hadits”

صلاةُ الجَمَاعَةِ أَفْضَل مِن صَلَاةِ الفِذِّ بسبْعٍ وعِشْرين درجَةً (متّفق عليه)

“Sholat berjama’ah lebih afdhol dari pada sholat sendiri dengan kelebihan 27 derajat”

3.       Memilih pekerjaan(amal) yang terbaik,sebagai contoh:

Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.”(HR. Bukhari)

    III.            Hubungan antara efisien dan Efektif

Efektif   : pekerjaan tepat dan bermanfa’at.

Efisien   : pekerjaan cepat dan hemat sumber daya.

Intinya efektif dan efisien adalah pekerjaan yang cepat,tepat,berkwalitas tanpa ada pemborosan waktu dan harta.

Seorang mu'min yang efektif dan efisien adalah seorang mu'min yang bisa menyelesaikan target amalannya tepat waktu,hasilnya bagus,tanpa ada pengeluaran biaya yang tidak diperlukan,serta hasilnya bermanfa’at untuk kehidupan selanjutnya.

 

Wallohu A’lam bish showab

 

Semoga Bermanfa’at

 

 

 

Da'wah adalah keajiban kita bersama,dengan blog ini hendak melaksanakan kewajiban tersebut.

Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon