EFEKTIF dalam beribadah
Sebagai seorang hamba yang
mendapatkan tugas untuk beribadah,hendaknya kita memahami bahwa pelaksanaan
tugas ibadah harus dilaksanakan dengan sungguh sungguh,apalagi semua yang kita
lakukan akan dimintai pertanggung jawaban,karena banyak orang yang lupa dan
tertipu oleh ni’mat yang Alloh berikan,terutama ni’mat luang dan
sehat,sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits
نِعْمَتانِ مَغْبونٌ فيهما كثيْرٌ من النّاس,الصِّحَّةُ والفراغُ (رواه
البخاري)
“Ada
dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu,yaitu ni’mat sehat dan waktu
senggang.”
Jangan
sampai waktu sehat dan senggang kita gunakan untuk hal yang tidak bermanfa’at
apalagi untuk berbuat dosa,hendaklah kita mengisi hidup ini dengan efektif
dengan mengisinya untuk kegiatan yang positif.
Berbicara
efektif kita mungkin sering mendengar istilah tersebut,tetapi sedikit orang
yang memahami bahwa pola hidup efektif adalah pola hidup yang telah dicontohkan
oleh Rosululloh,lalu apa yang dimaksud efektif dalam kacamata Islam ?
1. Pengertian Efektif
menurut Islam : Cara untuk
mencapai suatu tujuan dengan tepat dan cepat dan bermanfa’at.
2. Dasar dasar
efektifitas dalam bekerja dan berbadah,yaitu :
a.
Tepat dan berkwalitas(itqon),berarti kita
bekerja sesuai dengan keinginan pihak yang memberikan pekerjaan,mengerahkan
seluruh kemampuan,bila yang memberikan pekerjaan adalah Alloh lewat kewajiban
kewajibannya,maka pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai syarat dan
rukunnya,bila yang memberukan pekerjaan adalah manusia,seperti atasan atau
guru,maka pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan seluruh kemampuan serta sesuai
dengan aturan yang berlaku.
Dalam
qur’an surat Al An’am ayat : 135,Alloh berfirman :
قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُواْ عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ فَسَوْفَ
تَعْلَمُونَ مَن تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدِّارِ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ
الظَّالِمُونَ
Katakanlah: "Hai kaumku,
berbuatlah sepenuh kemampuanmu , sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu
akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik
di dunia ini . Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan
keberuntungan.
إنَّ الله يُحِبُّ إذا عمِلَ أحدُكم العَمَلَ أنْ يُتْقِنَهُ (رواه
الطبراني)
“Sesungguhnya
Alloh menyukai jika salah seorang dari kalian melakukan sebuah pekerjaan,maka
pekerjaan tersebut dilakukan dengan Itqon(tepat dan sempurna)
b.
Amanah,tugas yang diberikan
kepada kita adalah amanah,baik tugas dari Alloh,dari orang tua,guru maupun dari
pimpinan di tempat kita bekerja,semua adalah amanah yang harus ditunaikan dengan sebaik baiknya.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ
وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Wahai
orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad)
dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu
sedangkan kamu mengetahui” [Al-Anfal : 27]
أدِّ
الأمانَةَ إلى مَنْ ائْتَمَنَكَ ولا تَخُنْ مَنْ خانَكَ (رواه أحمد وأهل السُّنَن)
“Tunaikanlah amanat dari pihak
yang memberimu amanat,dan janganlah berkhianat kepada orang yang
mengkhianatimu,
Orang yang tidak menjalankan tugas
tanpa adanya udzur syar’i adalah khianat.
Santri yang tidak menjalankan
tugasnya sebagai santri atau tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru adalah
khianat.
Guru yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah juga termasuk khianat.
Sedangkan
orang yang tidak menunaikan amanat adalah salah satu ciri orang munafik,Na’udzu
billah..
c.
Cepat(tidak menunda
menunda) dan giat.
Dalam
menjalankan tugas mestilah dilaksanakan dengan memperhatikan waktu dan tidak
menunda nunda
Al
Insyiroh : 7
فَإِذَا
فَرَغْتَ فَانصَبْ
Maka
apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain .
Ayat
diatas adalah perintah untuk muwalah,terus menerus dalam berbuat kebaikan.
Qs
Al Baqoroh :148,perintah untuk berlomba lomba dalam kebaikan.
وَلِكُلٍّ
وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُواْ
يَأْتِ بِكُمُ اللّهُ جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan
bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
عن عمرو بن
ميمون ابن سَهرا أن النّبيَّ صلّى الله عليه وسلّم قال لرجلٍ هو يَعِظُه اغتَنِم
خمسا قبل خمسٍ شَبابَك قبْلَ هِرامِكَ,وصِحَّتَك قبل سَقَمِك,وفراغَك قبل شُغْلِك وغناك قبل
فقرِكَ وحياتَك قبل موتِكَ
“Dari
Amr bin Maimun bin Sahron sesungguhnya Nabi SAW berkata kepada seorang laki
laki,dan Nabi memberinya nasihat”Jagalah lima hal sebelum datang lima hal,yaitu
masa mudamu sebelum masa tuamu,sehatmu sebelum sakitmu,waktu luangmu sebelum
waktu sibukmu,kayamu sebelum fakirmu,dan hidupmu sebelum matimu.”
Imam
Syafi’I mengatakan tentang waktu
الوقتُ كالسَّيْفِ إنْ لَمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ
‘’Waktu bagaikan pedang,jika engkau tidak menggunakannya
dengan baik maka ia akan memotongmu’’
Menunda nunda juga
termasuk thulul amal/panjang angan angan( طولُ الأمَلْ ),sedangkan
panjang angan angan termasuk salah satu yang menghapus amal,berdasarkan hadits.
سِتّةُ أشْياءَ تُحْبِطُ الأعمال : الإشْتِغال بعُيوبِ الخَلقِ,وقَسْوَةُ
القَلْبِ,وحُبُّ الدُّنيا,وقِلّةُ الحَياءِ,وطولُ الأَمَلِ,وظالِمٌ لا يَنْتَهِي
(رواه الدّيلمي)
“Enam perkara yang bisa menghapus amal :
Sibuk mencari kesalahan orang lain,keras hati,mencintai dunia,sedikit rasa
malu,panjang angan angan dan perbuatan zholim yang tidak berhenti.”
d.
Bermanfa’at,bagi seorang
Mu’min hidupnya dan hasil dari pekerjaannya haruslah hal hal yang bermanfa’at,
مِن حُسْنِ إسلام المَرْءِ تَرْكُهُ ما لا يَعْنيه (حديث حسنٌ,رواه
التّرمذي)
Sebaik
baik islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfa’at
خَيرُ النّاس
أنفعُهُم للنّاس (رواه الطبرانى)
Sebaik
baik manusia adalah yang bermanfa’at untuk manusia lainnya.
Itulah sedikit pembahasan efektif dalam kacamat Islam.
Wallohu
A’lam bish showab
Semoga
Bermanfaat.