Solidaritas dan Ta'awun

 

Solidaritas dan Ta’awun

        I.            Pengertian

1.         Secara Bahasa                             : Kesetiakawanan atau Kekompakan

2.         KBBI                                                 : Sifat satu rasa dan senasib/perasaan setia kawan.

3.         Menurut bahasa Arab              :  تَضَمُّن(ketetapan dalam hubungan) تَكَافُل( saling menyempurnakan/melindungi)

      II.            Dasar dalam Solidaritas

1.                        Iman

Iman adalah merupakan dasar dari segala perbuatan,begitu juga solidaritas antar saudara haruslah didasari keimanan,karena solidaritas merupakan ciri ciri orang yang beriman.

Banyak ayat dan hadits yang menyandingkan keimanan dengan solidaritas atau kepedulian terhadap sesama mu’min,banyak juga hadits yang menyatakan solidaritas atau kepedulian dan rasa cinta terhadap sesama adalah merupakan ciri ciri orang beriman.

Qs Al Baqoroh : 177

لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُواْ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاء والضَّرَّاء وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

Ayat diatas menyandingkan beriman kepada Alloh,hari Akhir,malaikat,kitab dan para Nabi

(مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ ) dengan kepedulian terhadap saudara (وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ ).

Ada juga hadits yang menjelaskan tentang solidaritas

لا يؤمِن أحدُكم حتّى يُحبَّ لأخيه ما يحبُّ لنفسه (رواه البخاري)

“Tidaklah diantara kalian beriman(dengan sempurna)sehingga dia mencintai kebaikan bagi saudaranya sebagaimana ia mencintainya untuk dirinya sendiri.”

Pada hadits diatas dijelaskan bahwa mencintai saudara adalah ciri orang beriman.

2.    Jama’ah dan satu tujuan(As Shaff:4)

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفّاً كَأَنَّهُم بُنيَانٌ مَّرْصُوصٌ

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”

Kalau sudah berjama’ah dan dalam satu tujuan,maka nilai solidarity akan muncul dengan sendirinya,sebaiknya kalau tujuannya berbeda,maka walaupun ada dalam komunitas yang sama,maka akan saling mementingkan diri sendiri dan jauh dari nilai nilai solidarity,seperti halnya persatuan orang orang yahudi(Al Hasyr:14)

لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعاً إِلَّا فِي قُرًى مُّحَصَّنَةٍ أَوْ مِن وَرَاء جُدُرٍ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعاً وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ 

 

“Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.”

3.    Hati yang bersatu dan terikat

وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara”.

Kalau hati tidak bersatu dan terkait,maka tidak mungkin ada solidaritas

4.    Rendah hati dang tidak suka membanggakan diri

Sikap rendah hati menjadi dasar dalam mengembangkan solidaritas dalam satu komunitas,tanpa kerendahan hati tidak mungkin orang yang kaya akan mau duduk bareng apalagi peduli dan membantu tugas orang miskin,dll.

Alloh berfirman dalam Qs Luqman : 18

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

5.    Persaudaraan

وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara”.

Bersaudara adalah dasar dalam solidaritas,karena tidak mungkin ada solidaritas tanpa adanya perasaan bersaudara.

Al Hujurot :10

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”

 

    III.            Buah dari Solidaritas

1.    Peduli dan Empati

مَثَلُ المؤمنِ في توادَّهم وتراحُمِهم وتعاطَفِهم كمثَلِ الجسَدِ إذا اشْتَكى منه عُضْوٌ تَدَعَى سائِرُ الجَسَدِ بالسّهَرِ والحُمَى (متفق عليه)

“Perumpamaan orang orang yang beriman dalam saling mencintai,saling menyayangi dan saling mengasihi antar mereka adalah laksana satu tubuh,jika salah satu anggotanya menderita,maka seluruh tubuh akan merasakan demam dan sulit tidur.”

Solidaritas akan menjadikan orang dalam satu komunitas saling memperhatikan dan saling peduli,dan menjauhi sikap mementingkan diri sendiri atau egois,empati(merasakan dan ada keinginan untuk membantu mengurangi beban orang lain)

2.    Bekerjasama dan Ta’awun

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Karena rasa solidaritas,maka sorang Mu’min akan bekerja sama dan saling tolong atau saling bantu dalam hal hal kebaikan dan ketakwaan kepada Alloh SWT karena orang Mu’min di ibaratkan satu bangunan yang saling menguatkan.

المؤمنُ للمؤ منِ يشُدُّ بعصهم بَعْصًا

“Seorang Mu’min dengan Mu’min yang lain ibarat sebuah bangunan,sebagian menguatkan sebagian yang lain”(Shohih Muslim No 4684).

 

Semoga bermanfa’at

 

 

Da'wah adalah keajiban kita bersama,dengan blog ini hendak melaksanakan kewajiban tersebut.

Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon