PJJ Tafsir Tks sesi 1-7 PPM Al Islam

KISI KISI TAFSIR TAKHOSUS

 

{ والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا } الجملة حال { وجعل لكم السمع } بمعنى الأسماع { والأبصار والأفئدة } القلوب { لعلكم تشكرون } ه على ذلك فتؤمنون

(Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun) jumlah kalimat laa ta'lamuuna syaian berkedudukan menjadi hal atau kalimat keterangan (dan Dia memberi kalian pendengaran) lafal as-sam'u bermakna jamak sekali pun lafalnya mufrad (penglihatan dan hati) kalbu (agar kalian bersyukur) kepada-Nya atas hal-hal tersebut, oleh karenanya kalian beriman kepada-Nya.

{ فاعلم أنه لا إله إلا الله } أي دم يا محمد على علمك بذلك النافع في القيامة { واستغفر لذنبك } لأجله قيل له ذلك مع عصمته لتستن به أمته وقد فعله قال صلى الله عليه و سلم : [ إني لأستغفر الله في كل يوم مئة مرة ] { وللمؤمنين والمؤمنات } فيه إكرام لهم بأمر نبيهم بالإستغفار لهم { والله يعلم متقلبكم } متصرفكم لأشغالكم في النهار { ومثواكم } مأواكم إلى مضاجعكم بالليل أي هو عالم بجميع أحوالكم لا يخفى عليه شيء منها فاحذروه والخطاب للمؤمنين وغيرهم

(Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah) maksudnya, tetaplah engkau hai Muhammad pada prinsipmu yang demikian itu, karena itu bermanfaat kelak di hari kiamat (dan mohonlah ampunan bagi dosamu) yakni demi dosamu. Menurut suatu pendapat disebutkan, bahwa dikatakan demikian kepada Nabi Muhammad saw. dimaksud sebagai pelajaran buat umatnya, supaya mereka meniru jejaknya. Sedangkan bagi nabi dima'shum atau terpelihara dari perbuatan dosa. Memang Nabi saw. telah mengerjakan hal ini sebagaimana yang diungkapkan di dalam salah satu sabdanya yang mengatakan, "Sesungguhnya aku selalu memohon ampun kepada Allah sebanyak seratus kali untuk setiap harinya." (dan bagi dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan) di dalam ungkapan ayat ini terkandung penghormatan buat mereka, karena Allah swt. memerintahkan kepada nabi supaya memintakan ampun buat mereka. (Dan Allah mengetahui tempat kalian berusaha) tempat kalian bergerak di siang hari dalam rangka mencari upaya penghidupan (dan tempat tinggal kalian) maksudnya, tempat kalian beristirahat di tempat tidur kalian pada malam hari. Makna yang dimaksud ialah bahwa Allah swt. mengetahui semua hal ikhwal kalian, tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya, maka berhati-hatilah kalian kepada-Nya. Khitab dalam ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin dan lain-lainnya.

16/78

1.      Alloh mengeluarkan manusia dari perut ibunya dalam keadaan tidak mengetahui apa apa,tapi walaupun tidak mengetahui apa apa,manusia dilahirkan dalam keadaan fitroh

كُلُّ مولودٍ يولَدُ على الفِطْرَةِ dimana arti fitroh menurut Qs Arruum ayat 30 adalah dien yang lurus atau (ذلك الدّينُ القَيِّم  ) adapun fitrah menurut Imam Annawawi dalam kitab Syarah Muslim adalah mempersiapkan diri untuk menerima dienulloh( الاسْتِعْدادُ لِقَبولِ دِيْنِ اللهِ   ).

2.      Alloh memberikan 3 modal untuk manusia yaitu :

a.      Pendengaran melalui telinga.

b.      Penglihatan melalui mata.

c.       Pemikiran melalui hati.

3.      Perintah agar manusia bersyukur,dimana syukur ada 3

a.      Bil - qolbi : meyakini bahwa semua ni’mat adalah dari Alloh.

b.      Billisan : وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ yaitu dengan mengucapka Alhamdulillah,bagaimana kalau menceritakan ni’mat tersebut kepada orang lain?hukumnya boleh tapi dengan tujuan untuk berbagi kebahagiaan,jangan ada riya atau pamer.

c.       Bil- arkan :  صَرْفُ النِّعْمَةِ صالِحٌ بمُريْدِ مُعْطِيْهِ “yaitu menggunakan ni’mat sesuai dengan keinginan pihak yang memberikan ni’mat.

47/19:

1.      Kewajiban untuk berilmu(mempunyai ilmu) terutama ilmu laa ilaaha illalloh(tauhid/Aqidah).berdasarkan ayat ini maka para ulama menyimpulkan hokum mempelajari ilmu Tauhid/Aqidah adalah Fardhu ‘Ain,adapun Hadits yang sesuai dengan perintah ini adalah

طَلَبُ العِلْمِ فَريْضَةٌ على كُلِّ مُسْلِمٍ والمُسلِماتِ من المَهْدِ إلى اللَهْدِ

2.      Rosul saja yang sudah dijamin terjaga dari perbuatan dosa,tetap disuruh istighfar,bahkan beliau beristighfar 70 kali dalam 1 hari.

3.      Istighfar bukan hanya untuk diri sendiri,tapi juga untuk orang orang yang kita cintai yaitu sesame mu’min laki laki dan perempuan.

4.      Perintah Istighfar untuk diri sendiri dan untuk orang lain adalah sunnah Rosul yang harus kita tiru.

5.      Alloh maha mengetahui tempat bekerja kalian dan rumah kalian,oleh karenanya kita harus takut akan siksaan dan ancaman Alloh,karena intinya dimanapun kita bekerja dan berada Alloh mengetahui keberadaan dan situasi kita.

 

Pertemuan 2

36 - { وما يتبع أكثرهم } في عبادة الأصنام { إلا ظنا } حيث قلدوا فيه آباءهم { إن الظن لا يغني من الحق شيئا } فيما المطلوب منه العلم { إن الله عليم بما يفعلون } فيجازيهم عليه

(Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti) di dalam penyembahan mereka terhadap berhala-berhala (kecuali persangkaan saja) dalam hal ini mereka hanya menirukan apa yang telah diperbuat oleh nenek-moyang mereka (Sesungguhnya prasangka itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran) yang membutuhkan ilmu pengetahuan tentangnya (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan) oleh sebab itu maka Dia membalas semua amal perbuatan yang telah mereka kerjakan itu.

Pembahasan : Yunus /36
1. Dalam beribadah orang Musyrik hanya mengikuti prasangka karena taklid(mengikuti tanpa mengetahui dalilnya).
2. Prasangka tidak bisa  mencapai kebenaran atau keyakinan yakni Ilmu.
3. Alloh mengetahui dan akan membalas apa apa yang mereka lakukan
Kesimpulan
Hakikat Ilmu adalah keyakinan yang berdasarkan dalil,bukan prasangka karena taklid atau ikut
ikutan kepada nenek moyang,karena prasangka tidak akan membuahkan kebenaran.

Catatan : Ilmu itu harus berdasarkan keyakinan(ma’rifat),dimana pengertian ma’rifat adalah..

إدْراكٌ جازِمٌ بِحَيثُ ليْسَ معهُ ترّدُّدٌ مُوافِقٌ للواقِعِ ناشِئٌ عَن دليلٍ

Yaitu pengetahuan yang mempunyai 3 syarat,yautu :

1.      Pengetahuan yang pasti diyakini tanpa ada keraguan(إدْراكٌ جازِمٌ بِحَيثُ ليْسَ معهُ ترّدُّدٌ)

2.      Sesuai Bukti/Fakta (مُوافِقٌ للواقِعِ  )

3.      Ada Alasan(dalil) yang mendukung dan dipertanggung jawabkan.( ناشِئٌ عَن دليلٍ )


{ وكذلك } أي مثل أيحائنا إلى غيرك من الرسل { أوحينا إليك } يا محمد { روحا } هو القرآن به تحيا القلوب { من أمرنا } الذي نوحيه إليك { ما كنت تدري } تعرف قبل الوحي إليك { ما الكتاب } القرآن { ولا الإيمان } أي شرائعه ومعالمه والنفي معلق للفعل عن العمل وما بعده سد مسد المفعولين { ولكن جعلناه } أي الروح أو الكتاب { نورا نهدي به من نشاء من عبادنا وإنك لتهدي } تدعو بالوحي إليك { إلى صراط } طريق { مستقيم } دين الإسلام

(Dan demikianlah) maksudnya, sebagaimana Kami wahyukan kepada rasul-rasul selain kamu (Kami wahyukan kepadamu) hai Muhammad (wahyu) yakni Alquran, yang karenanya kalbu manusia dapat hidup (dengan perintah Kami) yang Kami wahyukan kepadamu. (Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui) sebelum Kami mewahyukan kepadamu (apakah Alkitab) yakni Alquran itu (dan tidak pula mengetahui apakah iman itu) yakni syariat-syariat dan tanda-tanda-Nya Nafi dalam ayat ini amalnya di-ta'alluqkan kepada Fi'il dan lafal-lafal sesudah Fi'il menempati kedudukan dua Maf'ulnya (tetapi Kami menjadikan Alquran itu) wahyu atau Alquran itu (cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk) maksudnya kamu menyeru dengan wahyu yang diturunkan kepadamu (kepada jalan) tuntunan (yang lurus) yakni agama Islam.


Pembahasan As Syuro : 52
1. Alloh telah mewahyukan Al Qur’an yang di ibaratkan sebagai ruh yang menghidupkan
hati yang mati kepada Rosululoh.
2. Sebelum menerima wahyu beliau adalah orang yang ummi,dimana pengertian Ummi yaitu tidak memahami apa apa tentang kitab sebelumnya dan tidak memahami apa itu iman.
3. Wahyu(Al Qur’an) yang Alloh turunkan adalah penerang yang Alloh berikan kepada
hamba yang dikehendaki agar mendapat petunjuk kepada jalan yang lurus.
Kesimpulan
Yang dimaksud dengan Ilmu adalah Al Qur’an yang bisa menghidupkan hati yang mati dan yang
bisa menerangi manusia sehingga bisa menuntun dan membawanya kepada jalan yang lurus.

 

Pertemuan Ketiga

البقرة-31- { وعلم آدم الأسماء } أي أسماء المسميات { كلها } حتّى القَصْعةَ والقُصَيعَةَ والفُسوَةَ والفُسْيَةَ والمغْرفة َبأن ألقى في قلبه علمها { ثم عرضهم } أي المسميات وفيه تغليب العقلاء { على الملائكة فقال } لهم تبكيتا { أنبئوني } أخبروني { بأسماء هؤلاء } المسميات { إن كنتم صادقين } في أني لا أخلق أعلم منكم أو إنكم أحق بالخلافة وجواب الشرط دل عليه ما قبله

Dan diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama) maksudnya nama-nama benda (kesemuanya) termasuk nama piring,piring kecil dan angin yang keluar dari dubur(kentut) dengan jalan memasukkan ke dalam kalbunya pengetahuan tentang benda-benda itu (kemudian dikemukakan-Nya mereka) maksudnya benda-benda tadi yang ternyata bukan saja benda-benda mati, tetapi juga makhluk-makhluk berakal, (kepada para malaikat, lalu Allah berfirman) untuk memojokkan mereka, ("Beritahukanlah kepada-Ku) sebutkanlah (nama-nama mereka) yakni nama-nama benda itu (jika kamu memang benar.") bahwa tidak ada yang lebih tahu daripada kamu di antara makhluk-makhluk yang Kuciptakan atau bahwa kamulah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah. Sebagai 'jawab syarat' ditunjukkan oleh kalimat sebelumnya.

Maksud Ayat : Al Baqoroh/31.

1.      Untuk menjalankan Fungsi sebagai Kholifah,Adam diberi Ilmu oleh Alloh yang meliputi seluruh ilmu,bahkan ilmu yang nampaknya sepele pun Alloh ajarkan kepada Adam,seperti nama nama benda dan bahkan nama angin yang keluar dari dubur.

2.      Untuk membuktikan Ilmunya Adam,Alloh meminta kepada malaikat menyebutkan nama nama ilmu yang Alloh berikan kepada Adam,dan para malaikat tidak bisa menjawab tantangan Alloh.

3.      Kesimpulan ayat ini jika dikaitkan dengan Ilmu adalah membahas Fungsi Ilmu : yaitu untuk bekal menjalankan perintah dari Alloh sebagai kholifah di muka bumi.

الحجّ -54 - { وليعلم الذين أوتوا العلم } التوحيدَ والقرآنَ { أنه } أي القرآنَ { الحقُّ من ربك فيؤمنوا به فتخبتَ } تطمئنَّ { له قلوبُهم وإن الله لهادٍ الذين آمنوا إلى صراط } طريق { مستقيم } أي دين الإسلام

(Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini) diberi ilmu tentang ketauhidan dan Alquran (bahwasanya Alquran) itulah (yang hak dari Rabbmu lalu mereka beriman kepadanya dan tenanglah) yakni mantaplah (hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan) tuntunan (yang lurus) yaitu agama Islam.

Maksud ayat : Al Hajj/54 : membahas fungsi ilmu :

1.      Ilmu bisa membuat pemiliknya yaqin terhadap kebenaran Alloh dan Al Qur’an,bahwa Al Qur’an adalah kitab yang haq yang Alloh turunkan.

2.      Ilmu bisa menjadikan pemiliknya tenang dan tentram hatinya dalam keimanan.

3.      Karena ilmu yang dimilikinya Alloh akan memberinya petunjuk ke jalan yang lurus.

Pertemuan ke empat

(هو الذي أنزل عليك الكتابَ منه آياتٌ محكماتٌ) واضحاتُ الدلالة (هنَّ أمُّ الكتابِ)  أصله المعتمد عليه في الأحكام (وأخرَ متشابهاتٌ) لا تُفهَم معانيها كأوائل السُّوَر وجعله كله محكَما في قوله «أحكمت آياته» بمعنى أنه ليس فيه عيب ومتشابها في قوله»كتابا متشابها « بمعنى أنه يشبه بعضه بعضا في الحُسنِ والصِّدق ( فأما الذين في قلوبهم زيغٌ)ميلٌ عن الحق ( فيتّبعون ما تشابه منهُ ابتغاءَ )طلبَ(الفتنة) لجَهَالهم بوقوعهم في الشبهات واللَّبس (وابتغاءَ تأويلِه) تفسيرِه (وما يعلم تأويلَه ) تفسيرَه(إلا اللهُ) وحدَه (والراسخون) الثابتون المتمكِّنون (في العلم) مبتدأ خبره (يقولون آمنا به) اي بالمتشابه أنه من عند الله ولا نعلم معناه (كل) من المحكم والمتشابه (من عند ربنا وما يذّكّر) بإدغام التاء في الأصل في الذال اي يتعظ (إلا أولو الألباب) أصحاب العقول :

(Dialah yang menurunkan kepadamu Alquran, di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat) jelas maksud dan tujuannya (itulah dia pokok-pokok Alquran) yakni yang menjadi pegangan dalam menetapkan (sedangkan yang lainnya mutasyabihat) tidak dimengerti secara jelas maksudnya, misalnya permulaan-permulaan surah. Semuanya disebut sebagai 'muhkam' seperti dalam firman-Nya 'uhkimat aayaatuh' dengan arti tak ada cacat atau celanya, dan 'mutasyaabiha' pada firman-Nya, 'Kitaaban mutasyaabiha,' dengan makna bahwa sebagian menyamai lainnya dalam keindahan dan kebenaran. (Adapun orang-orang yang dalam hatinya ada kecenderungan pada kesesatan) menyeleweng dari kebenaran, (maka mereka mengikuti ayat-ayat mutasyabihat untuk membangkitkan fitnah) di kalangan orang-orang bodoh dengan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang syubhat dan kabur pengertiannya (dan demi untuk mencari-cari takwilnya) tafsirnya (padahal tidak ada yang tahu takwil) tafsirnya (kecuali Allah) sendiri-Nya (dan orang-orang yang mendalam) luas lagi kokoh (ilmunya) menjadi mubtada, sedangkan khabarnya: (Berkata, "Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyaabihat) bahwa ia dari Allah, sedangkan kami tidak tahu akan maksudnya, (semuanya itu) baik yang muhkam maupun yang mutasyabih (dari sisi Tuhan kami," dan tidak ada yang mengambil pelajaran) 'Ta' yang pada asalnya terdapat pada 'dzal' diidgamkan pada dzal itu hingga berbunyi 'yadzdzakkaru' (kecuali orang-orang yang berakal) yang mau berpikir. Mereka juga mengucapkan hal berikut bila melihat orang-orang yang mengikuti mereka.

Maksud Ayat : Ali Imron : 7

1.      Ayat dalam Al Qur’an terbagi 2 yaitu ayat muhkamat(jelas petunjuknya dan bisa dijadikan sandaran hukum),dan ayat Mutasyabihaat(samar,seperti kalimat pada awal awal surat).

2.      Orang yang hatinya condong kepada kesesatan akan mencari ta’wil dari ayat ayat tersebut dengan ta’wilan yang menjurus kepada Syubhat dan Talbis

3.      Hanya Alloh lah yang mengetahui ta’wil dari ayat ayat Mutsyabihat,dan Alloh memberi ilmunya kepada orang orang yang mendalam ilmunya hingga mereka bisa memahami ta’wil dari ayat ayat tersebut.

4.      Dan orang orang yang mendalam ilmunya meyakini bahwa ayat Muhkamat maupun Mutasabihat semuanya dari Alloh

5.      Ayat ini jika dikaitkan dengan fungsi ilmu yaitu : orang orang yang berilmu akan diberi kemampuan oleh Alloh untuk memahami Ayat Ayatnya,walaupun ayat tersebut adalah ayat Mutasyabihaat.

 

(يا أيها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا) توسعوا (في المجلِسِ) مجلس النبي صلى الله عليه و سلم والذكرِ حتى يجلسَ من جاءكم وفي قراءة المجالس (فافسحوا يفسح الله لكم) في الجنة (وإذا قيل انشِزوا) قوموا إلى الصلاة وغيرها من الخيرات ( فانشِزوا ) وفي قراءة بضم الشين فيهما ( يرفع اللهُ الذين آمنوا منكم) بالطاعة في ذلك (و) يرفعِ (الذين أوتوا العلم درجات) في الجنة (والله بما تعملون خبيرٌ)

 

(Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian, "Berlapang-lapanglah) berluas-luaslah (dalam majelis") yaitu majelis tempat Nabi saw. berada, dan majelis zikir sehingga orang-orang yang datang kepada kalian dapat tempat duduk. Menurut suatu qiraat lafal al-majaalis dibaca al-majlis dalam bentuk mufrad (maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian) di surga nanti. (Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kalian") untuk melakukan salat dan hal-hal lainnya yang termasuk amal-amal kebaikan (maka berdirilah) menurut qiraat lainnya kedua-duanya dibaca fansyuzuu dengan memakai harakat damah pada huruf Syinnya (niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian) karena ketaatannya dalam hal tersebut (dan) Dia meninggikan pula (orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat) di surga nanti. (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).

 

Maksud Ayat : Al Mujadilah/11

1.      Perintah untuk berlapang lapang dalam majlis,yaitu memberi kelonggaran kepada orang lain bukan hanya di majlis tapi juga di luar majlis.

2.    Orang yang belapang lapang dalam majlis akan Alloh lapangkan  majlisnya/tempatnya di surga.

3.    Perintah untuk menta’ati Rosul sebagai pimpinan dengan contoh jika disuruh berdiri,maka harus berdiri.

4.    Alloh akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat.

5.    Alloh maha mengetahui apa apa yang kita kerjakan,jadi keta’atan haruslah dalam keadaan terbuka(dilihat orang) dan juga tertutup(tidak dilihat orang).

6.    Maksud ayat jika dikaitkan dengan ilmu adalah : orang orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya dibanding orang orang yang tidak berilmu.

 

Pertemuan kelima ; Qs As Sajdah ayat 7-9

 

7-(الذي أحسن كل شيء خلقه ) بفتح اللام فعلا ماضيا صفة وبسكونها بدلَ اشتمال (وبدأ خلق الإنسان ) آدم (من طين )

(Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya) kalau dibaca khalaqahu berarti fi'il madhi yang berkedudukan sebagai sifat. Apabila dibaca khalqahu berarti sebagai badal isytimal (dan yang memulai penciptaan manusia) yakni Nabi Adam (dari tanah).

8-(ثم جعل نسله)ذريته (من سلالة ) علقةٍ (من ماءٍ مهين) ضعيف هو النطفة

 (Kemudian Dia menjadikan keturunannya) anak cucunya (dari sulalah) dari darah kental (yang berasal dari air yang lemah) yaitu air mani.

9- (ثم سواه) أي خلق آدمَ ( ونفخ فيه من روحه) أي جعله حيا حساسا بعد أن كان جمادا ( وجعل لكم) لذريته (السمعَ) بمعنى الأسماع ( والأبصارَ والأفئدةَ) القلوبَ ( قليلا ما تشكرون ) ما زائدة مؤكدةٌ للقلة

(Kemudian Dia menyempurnakannya) menyempurnakan penciptaan Adam (dan meniupkan ke dalam tubuhnya sebagian dari roh-Nya) yakni Dia menjadikannya hidup dapat merasa atau mempunyai perasaan, yang sebelumnya ia adalah benda mati (dan Dia menjadikan bagi kalian) yaitu anak cucunya (pendengaran) lafal as-sam'a bermakna jamak sekalipun bentuknya mufrad (dan penglihatan serta hati) (tetapi kalian sedikit sekali bersyukur) huruf maa adalah huruf zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna lafal qaliilan, yakni sedikit sekali

Maksud ayat : Menjelaskan Unsur Unsur pembentuk Manusia

1.      Manusia terdiri dari jasad,Ayat 7 dan 8 menjelaskan tentang proses penciptaan manusia yaitu

Ø  Adam,Alloh ciptakan langsung dari tanah.

Ø  Hawa yaitu istri Nabi Adam yang Alloh ciptakan dari bagian tubuh adam(tulang rusuk) Qs Annisa : 1

Ø  Keturunan Adam tercipta dari Nutfah,walaupun ada juga keturunan Adam yang tidak diciptakan dari Nutfah,seperti Nabi Isa Alaihi Salam yang Alloh perintahkan kepada Jibril untuk langsung meniupkan Ruh Isa ke dalam Rahim ibunya yaitu Maryam

2.      Manusia terdiri dari Ruh,dimana ruh adalah berfungsi untuk menghidupkan Jasad,adapun urusan Ruh adalah urusan Alloh sebagaimana Alloh Firmankan dalam Qs : Al Isroo : 85

3.      Manusia terdiri dari jiwa yaitu manusia diberi pendengaran,penglihatan dan hati(pemikiran)

4.      Namun walaupun manusia sudah diciptakan sempurna mempunyai 3 unsur pembentuk,tetap saja sedikit manusia yang bersyukur.

 

Pertemuan ke enam : PEMBAHASAN TENTANG INSAN-BASYAR DAN ANNAAS

 

(ولقد ذرأنا) خلقنا (لجهنم كثيرا من الجن والإنس لهم قلوب لا يفقهون بها) الحق (ولهم أعين لا يبصرون بها) دلائل قدرة الله بصر اعتبار (ولهم آذان لا يسمعون بها) الآيات والمواعظِ سماعَ تدبر واتعاظ (أولئك كالأنعام) في عدم الفقه والبصر والاستماع (بل هم أضل) من الأنعام لأنها تطلب منافعها وتهرب من مضارها وهؤلاء يقدمون على النار معاندة (أولئك هم الغافلون )

(Dan sesungguhnya Kami jadikan) Kami ciptakan (untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah) yakni perkara hak (dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah) yaitu bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan Allah dengan penglihatan yang disertai pemikiran (dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah) ayat-ayat Allah dan nasihat-nasihat-Nya dengan pendengaran yang disertai pemikiran dan ketaatan (mereka itu sebagai binatang ternak) dalam hal tidak mau mengetahui, melihat dan mendengar (bahkan mereka lebih sesat) dari hewan ternak itu sebab hewan ternak akan mencari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan ia akan lari dari hal-hal yang membahayakan dirinya tetapi mereka itu berani menyuguhkan dirinya ke dalam neraka dengan menentang (mereka itulah orang-orang yang lalai)

 

Maksud Ayat : Al A’rof : 179

1.      Penghuni neraka Jahannam adalah kebanyakan jin dan manusia berkatagori insan

2.      Insan adalah manusia yang sudah Alloh berikan fasilitas berupa hati,tetapi tidak digunakan untuk memikirkan ayat ayat Alloh,baik ayat qouliyah maupun ayat kauniyah.

3.      Mereka juga diberi penglihatan,tetapi tidak digunakan untuk melihat tanda tanda kekuasaan Alloh,dalam artian apa yang dilihatnya tidak menjadikan mereka beriman kepada Alloh.

4.      Mereka juga diberi pendengaran,tetapi apa yang dia dengar tidak difikirkan dan dijadikan peringatan.

5.      Sifat dan karakter mereka seperti binatang ternak(yaitu apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat tidak menjadikan mereka makhluq yang berfikir untuk urusan Akhirat,yang difikirkannya hanyalah urusan dunia),bahkan lebih sesat daripada binatang ternak,karena kalau binatang ketika sudah tahu ada bahaya mereka menghindar,sedangkan manusia katagori insan mereka selalu memikirkan dunia dan berbuat dosa walaupun tahu perbuatan tersebut adalah dosa.

 

(ومن آياته) تعالى الدالة على قدرته ( أن خلقكم من تراب) أي أصلكم آدم ( ثم إذا أنتم بشر ) من دم ولحم ( تنتشرون) في الأرض

(Dan di antara tanda-tanda-Nya) yang menunjukkan akan kekuasaan-Nya (ialah Dia menciptakan kalian dari tanah) asal kalian yaitu Nabi Adam (kemudian tiba-tiba kalian menjadi manusia) yang terdiri dari darah dan daging (yang berkembang biak) di muka bumi.

Maksud ayat : Arruum : 20

1.      Basyar adalah manusia dilihat dari segi fisik yang kakek moyangnya yaitu Adam,Alloh ciptakan dari tanah,sedangkan keturunannya Alloh ciptakan dari darah dan daging yang berasal dari Nutfah.

  1. Kebiasaan Basyar adalah berkembang biak dan bertebaran di muka bumi untuk mencari kehidupan.

 

(يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى) آدم وحواء ( وجعلناكم شعوبا ) جمع شَعْب بفتح الشين هو أعلى طبقات النسب (وقبائل) هي دون الشعوب وبعدها العمائر ثم البطون ثم الأفخاذ ثم الفصائل آخرها مثاله خزيمة : شعب كنانة : قبيلة قريش : عمارة بكسر العين قصي : بطن هاشم : فخذ العباس : فصيلة ( لتعارفوا) حذف منه إحدى التاءين ليعرف بعضكم بعضا لا لتفاخروا بعلو النسب وإنما الفخر بالتقوى(إن أكرمكم عند الله أتقاكم إن الله عليم)بكم (خبير) ببواطنكم

(Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan) yakni dari Adam dan Hawa (dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa) lafal Syu'uuban adalah bentuk jamak dari lafal Sya'bun, yang artinya tingkatan nasab keturunan yang paling tinggi (dan bersuku-suku) kedudukan suku berada di bawah bangsa, setelah suku atau kabilah disebut Imarah, lalu Bathn, sesudah Bathn adalah Fakhdz dan yang paling bawah adalah Fashilah. Contohnya ialah Khuzaimah adalah nama suatu bangsa, Kinanah adalah nama suatu kabilah atau suku, Quraisy adalah nama suatu Imarah, Qushay adalah nama suatu Bathn, Hasyim adalah nama suatu Fakhdz, dan Al-Abbas adalah nama suatu Fashilah (supaya kalian saling kenal-mengenal) lafal Ta'aarafuu asalnya adalah Tata'aarafuu, kemudian salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah Ta'aarafuu; maksudnya supaya sebagian dari kalian saling mengenal sebagian yang lain bukan untuk saling membanggakan ketinggian nasab atau keturunan, karena sesungguhnya kebanggaan itu hanya dinilai dari segi ketakwaan. (Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) tentang kalian (lagi Maha Mengenal) apa yang tersimpan di dalam batin kalian.

Maksud Ayat : Al Hujuroot : 13

1.      Annaas adalah manusia dilihat dari segi Fisik yang bisa menghasilkan keturunan,sehingga menjadi beberapa bangsa dan suku.

  1. Tujuan Alloh menciptakan manusia dalam beberapa bangsa dan suku adalah supaya saling mengenal.
  2. Tujuan saling mengenal bukan untuk saling membanggakan dan merasa tinggi dengan keturunan dan suku bangsa,tapi untuk saling berlomba dalam kebaikan.

4.      Kesimpulan : Annas adalah manusia yang sudah dituntut untuk bertakwa,dalam arti sudah bisa mendapatkan perintah yaitu mukallaf yaitu baligh(tamyiiz dan rosyid) dan berakal(baligh juga diartikan bahwa da’wah sudah sampai kepadanya),jadi bukan basyar yang hanya terdiri dari jasad yaitu kulit,tulang dan daging,juga bukan insan yang belum memfungsikan telinga mata dan pemikiran

 

Pertemuan ke tujuh : 7,pembahasan tentang Nafsu

Qs Yusuf : 53

( وما أبرئ نفسي) من الزلل (إن النفس) الجنس ( لأمارة)كثيرة الأمر (بالسوء إلا ما) بمعنى من (رحم ربي) فعصمه (إن ربي غفور رحيم)

("Dan aku tidak membebaskan diriku) dari kesalahan-kesalahan (karena sesungguhnya nafsu itu) yaitu hawa nafsu (selalu menyuruh) banyak menyuruh (kepada kejahatan kecuali orang) lafal maa di sini bermakna man, yaitu orang atau diri (yang diberi rahmat oleh Rabbku) sehingga terpeliharalah ia dari kesalahan-kesalahan. (Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.").

Maksud Ayat : Nafsu yang pertama adalah nafsu Ammaroh

1.      Nafsu yang pertama adalah Nafsu Ammaroh yang berarti banyak memerintah.

2.      Nafsu Ammaroh adalah nafsu yang banyak memerintah dan mengajak kepada keburukan(seperti marah,suka berbuat dosa,malas beribadah dll).

3.      Tidak akan terbebas dari ajakan nafsu ammaroh kecuali orang yang diberi rahmat oleh Alloh sehingga dia terpelihara dari perbuatan yang buruk.

4.      Apabila manusia berbuat dosa karena ajakan nafsu ammaroh tersebut,maka dia harus secepatnya bertaubat,karena sesungguhnya Alloh maha pengampun dan maha penyayang.

 

Qs Al Qiyamah : 2

) ولا أقسم بالنفس اللّوامة( التي تلوم نفْسَها وإن اجتهدت في الإحسان وجواب القسم محذوف أي لتبعثن دُلَّ عليه

Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali) dirinya sendiri sekalipun ia berupaya sekuat tenaga di dalam kebaikan. Jawab Qasam tidak disebutkan; lengkapnya, Aku bersumpah dengan nama hari kiamat dan dengan nama jiwa yang banyak mencela, bahwa niscaya jiwa itu pasti akan dibangkitkan. Pengertian Jawab ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya.

 

Maksud Ayat : Nafsu yang kedua adalah Nafsu lawwamah.

1.    Nafsu yang kedua adalah nafsu lawwamah,yaitu nafsu yang baru bisa mencela atas perbuatan yang dilakukannya,apabila dia berbuat dosa dia menyesali atas dosanya,apabila dia berbuat kebaikan dia menyesali kebaikannya tidak banyak,tapi dia belum bisa berhenti total dari perbuatan dosa.

2.    Manusia yang masih dilingkupi nafsu lawwamah sebenarnya dia selalu berusaha untuk melaksanakan perbuatan baik,tetapi seringkali dia terbawa nafsu kemudian menyesalinya.

 

Al Fajr : 27-30

(يا أيتها النفس المطمئنة) الآمنة وهي المؤمنة-  ( ارجعي إلى ربكِ) يقال لها ذلك عند الموت أي إرجعي إلى أمره وإرادته ( راضية) بالثواب (مرضية) عند الله بعملك أي جامعة بين الوصفين وهما حالان ويقال لها في القيامة : -( فادخلي في) جملة ( عبادي) الصالحين-  ( وادخلي جنتي) معهم

27-(Hai jiwa yang tenang) atau yang aman, dimaksud adalah jiwa yang beriman.

28-(Kembalilah kepada Rabbmu) perkataan ini diucapkan kepadanya sewaktu ia menjelang mati; yakni kembalilah kamu kepada perintah dan kehendak-Nya (dengan hati yang puas) akan pahala yang kamu terima (lagi diridai) di sisi Allah maksudnya, semua amal perbuatanmu diridai di sisi-Nya. Jiwa yang beriman itu merasa puas dan diridai; kedudukan kedua lafal ini menjadi kata keterangan keadaan; kemudian dikatakan kepadanya pada hari kiamat nanti:

29- ("Maka masuklah ke dalam) jamaah (hamba-hamba-Ku) yang saleh.

30-(Dan masuklah ke dalam surga-Ku") bersama dengan hamba-hamba-Ku yang saleh.

Maksud Ayat : Nafsu yang ke tiga adalah nafsu Muthmainnah

1.      Nafsu yang ketiga adalah nafsu muthmainnah yaitu tenang

  1. Cirinya adalah yang orang yang ketika kematiannya diseru dengan seruan

a.      Kembalilah kepada Robb mu dalam keadaan ridho(terhadap pahala yang Alloh berikan) dan di ridhoi(karena Alloh ridho kepada perbuatannya)

b.      Disuruh masuk kepada golongan hamba hambaNya yang sholih.

c.       Dipersilahkan memasuki surga

3.      Supaya menjadi orang yang seperti itu,maka selama hidupnya harus selalu berada dalam Rububiyyah(Aturan Alloh)

 

 

 

 

 

 

 

  

Da'wah adalah keajiban kita bersama,dengan blog ini hendak melaksanakan kewajiban tersebut.

Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon