Ikhlash

 

IKHLASH

1.    Pengertian :

Kata Ikhlas diambil dari kata       خَلَصَ     yang berarti murni/bersih

Ikhlash menurut bahasa adalah

الإخلاص هو تَرْكُ الرِيَاءِ فى الطاعاتِ

Ikhlash adalah meninggalkan riya dalam keta’atan kepada Alloh

وفى الإصطلاحِ هو تَخْلِيْصُ الْقَلْبِ عَنْ شَائِبَةِ الشَوبِ المُكذِّرِ لصَفائِه

Ikhlash menurut Istilah adalah membersihkan hati dari goresan kotoran yang mengotori kebersihan hati.

Jadi yang dimaksud Ikhlash adalah,dalam beribadah kita tidak mengharap kecuali ridhonya Alloh SWT,contoh bagaimana keikhlasan Mush’ab bin Umair yang demi perjuangan rela meninggalkan semua kenikmatan dunia.

2.    Dalil dalil tentang Ikhlash

a)    Qs  98/5 :Mereka tidak diperintah kecuali beribadah kepada Alloh dengan memurnikan keta’atan hanya kepadaNya.(ibadah dengan Ikhlash adalah perintah dari Alloh)

b)    Qs 3/29 : Katakanlah,jika kamu menyembunyikan apa yang di dalam hatimu atau menampakakkan nya,niscaya Alloh mengetahui.(Ikhlash tempatnya di dalam hati,dan hanya Alloh yang mengetahui siapa yang Ikhlash dan siapa yang tidak.)

c)     Hadits Rosululloh SAW.

إنما الأعمال بالنيات وإنّما لكلّ امرء ما نوى,فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله أالخ

Kesimpulan : Setiap orang akan mendapatkan sesuatu sesuai niat nya,jika niatnya dunia,maka akan mendapatkan dunia,begitu juga jika niatnya akhirat atau hanya untuk Alloh,maka akan sampai kepada Alloh.

d)    Hadits Rosululloh SAW

الإحسان هو أن تعبُداللهَ كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنّه يراك

“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Alloh seakan akan engkau melihatNya,dan jika engkau tidak bisa melihatNya,maka sesungguhnya Dia Melihatmu.”

Ikhlash itu sama dengan ihsan.

3.    Ciri ciri orang yang Ikhlash

a)   Selalu mengingat kekurangan diri

حاسبوا أنفسكم قبل أن تُحاسَبُوا

b)   Sama dalam keta’atan sa’at mendapatkan pujian atau cacian.(tidak menjadi rajin karena pujian dan tidak menjadi malas karena cacian)

c)    Sama dalam keta’atan antara ketika menjadi komandan dan ketika menjadi prajurit/siap memimpin dan siap dipimpin(kisah Kholid bin walid yang diturunkan jabatannya oleh Kholifah Umar,beliau tetap dalam keta’atan karena meyakini ‘Ibadahnya bukan kepada Umar melainkan kepada Alloh.)

d)   Mengutamakan keridhoan Alloh dari pada keridhoan manusia.

قالت عائشةُ رضي الله عنها:سمعتُ رسولَ الله صلّى الله عليه وسلّم أنّه قال : مَنْ اِلْتَمَسَ رِضَى اللهِ بِسُخْطِ النّاسِ رَضِيَ اللهُ عنه وأرْضى عنه النّاسَ ومن اِلْتَمَسَ رِضَى النّاسِ بِسُخْطِ اللهِ سَخِطَ اللهُ عليه وأسخط عليه النّاسَ

“Barang siapa mencari keridhoan dari Alloh(saja),meskipun manusia benci kepadanya,niscaya Alloh akan ridho kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia ridho kepadanya pula,dan barang siapa mencari keridhoan dari manusia dengan membuat Alloh murka kepadanya ,niscaya Alloh akan murka kepadanya ,dan Dia akan menjadikan manusia murka kepadanya pula.(sanadnya Hasan)

e)   Mencintai dan memarahi seperlunya dan diniatkan  karena Alloh.

أحْبِبْ حَبِيْبَك حَوْنًامًا عسى أن يكونَ بَغِيْضَك يومًامًا,وابْغِضْ بغيضَك حوناما عسى أن يكونَ حَبِيْبَك يومًامًا

“cintailah orang yang kau cintai secara pertengahan,karena bisa jadi besok dia akan jadi musuhmu,bencilah orang yang kau benci secara pertengahan,karena bisa jadi dia akan menjadi orang yang engkau cintai.”

f)     Sabar akan panjangnya jalan perjuangan.(2/214,3/142),tidak akan shabar dalam berjuang kecuali orang yang ikhlash,yang berjuang bukan karena urusan dunia.

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء وَزُلْزِلُواْ حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللّهِ قَرِيبٌ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.(Al Baqoroh:214)

g)   Gembira akan kelebihan dan Ni’mat yang Alloh berikan pada orang lain.

لا يؤمنُ احدُكُم حتّى يُحِبَّ لأخيه ما يَحبُّ لنفسِهِ

“Tidaklah beriman salahseorang dari kalian,sehingga dia mencintai untuk saudaranya seperti apa yang dia cintai untuk dirinya”

4.    Buah dari Ikhlash

a)      Terbebas dari perbuatan keji(Yusuf : 24)

وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلا أَن رَّأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاء إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya . Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih(ikhlash).

Yang menjadi penyebab terbebasnya Yusuf dari perbuatan dosa adalah karena dia termasuk orang yang Ikhlash,dia selalu memurnikan dalam Aqidah dan Ibadah.

b)      Terbebas dari godaan syetan(Al Hijr :39-40)

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأَرْضِ وَلأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ - إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

Iblis berkata : "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,

kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".

Iblis tidak bisa menggoda orang yang Ikhlash,karena Iblis takut kepada orang yang Ikhlash.

c)      Mendapatkan pahala yang besar di sisi Alloh(An Nisa :146)

إِلاَّ الَّذِينَ تَابُواْ وَأَصْلَحُواْ وَاعْتَصَمُواْ بِاللّهِ وَأَخْلَصُواْ دِينَهُمْ لِلّهِ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْراً عَظِيماً

Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

5.    Yang bisa merusak keikhlasan

a)      Riya (Annisa :142,)

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُواْ إِلَى الصَّلاَةِ قَامُواْ كُسَالَى يُرَآؤُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ اللّهَ إِلاَّ قَلِيلاً

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali .

 

6.    Akibat tidak Ikhlash

a)      Dikalahkan Syetan

b)      Dimasukkan ke Neraka : kisah seorang yang datang pada hari kiamat yang membawa banyak amal,tapi semuanya hangus karena riya.

7.    Pembagian Ikhlash,Syekh ‘Athoillah As Sakandari dalam kitab AL HIKAM membagi Ikhlash menjadi tiga.

a)      Ikhlash ‘Abidin(‘Orang orang yang beribadah)               : Ikhlash nya orang yang beribadah dengan dasar ingin mendapat surga dan selamat dari neraka.

b)      Ikhlash Muhibbin(Orang orang yang cinta kepada Alloh)          : Ikhlash nya orang yang beribadah dengan dasar cinta kepada Alloh,orang seperti ini bukan berarti dia tidak takut neraka dan tidak mengharapkan surga,tapi mereka meyakini dengan mencintai Alloh maka Alloh pun akan cinta kepadanya (Ali Imron ;31),dan jika Alloh sudah cinta kepadanya maka pasti dia akan Alloh jauhkan dari neraka dan akan Alloh masukkan ke surga.

c)      Ikhlash ‘Arifin(Orang orang yang mengenal Alloh)                    : Ibadahnya sudah tidak dihitung sebagai amal dan karya dirinya,tapi semua yang dia lakukan adalah merupakan karunia dari Alloh.

8.    Pengaruh Ikhlash terhadap kondisi tubuh.

Ikhlas tempatnya di hati,dan hati adalah merupakan pusat pemerintahan di dalam tubuh,jika hatinya sakit,maka kondisis tubuh juga akan sakit,salah satu tanda hati yang sakit adalah tidak ikhlash.

إنّ فى الجَسَدِ مُضغةً,إذا صَلُحَتْ صَلُحَ الجَسدُ كلًّه,وإذا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلّه,أَلَا وهي القلبُ

Di dalam hati ada segumpal daging,jika segumpal daging tersebut sehat,maka akan sehat seluruh tubuh,jika segumpal daging itu sakit maka akan sakit pula seluruh tubuh,segumpal daging tersebut adalah hati.

 

Da'wah adalah keajiban kita bersama,dengan blog ini hendak melaksanakan kewajiban tersebut.

Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon