Pertemuan
Pertama
المادّة الأولى : فى النّكاح
1.تعريفه :
النّكاحُ أو الزّواج,عقدٌ يُحلّ لكّلٍّ من الزّوجين الإستمتاعَ بصاحبه
Ta’rif Nikah adalah : suatu aqad yang
menghalalkan bagi pasangan laki laki dan perempuan untuk mendapatkan kenikmatan
dengan pasangannya.
2. حكمه :
النّكاح مشروع بقوله تعالى : وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ
تُقْسِطُواْ فِي الْيَتَامَى فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء مَثْنَى
وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُواْ فَوَاحِدَةً أَوْ مَا
مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُواْ (النّساء:3), وَأَنكِحُوا
الْأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن
يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ(النّور:32)
بيد أنّه يجبُ على مَنْ قدر على مؤنَتِهِ,وخاف على
نفسه الوقوعَ فى الحرامِ.ويُسن لمن قدر عليه ولم يخفْ العنتَ لقوله صلّى الله عليه
وسلّم : يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ ! مَنِ اسْتَطَاعَ
مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ
لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ
وِجَاءٌ(مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ) وقوله
صلّى الله عليه وسلّم تَزَوَّجُوا اَلْوَدُودَ
اَلْوَلُودَ إِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ اَلْأَنْبِيَاءَ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ(رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ)
Hokum Nikah : Nikah disyari’atkan dalam Al Qur’an dan
Sunnah,berdasarkan Qs Annisa : 3 dan Annuur :32,dari dua ayat tersebut maka
disimpulkan,hokum nikah ada 2.
1.
Wajib,bagi orang yang mampu secara
finansial tetapi dia tidak mampu mengendalikan syahwatnya,sehingga dia khawatir
dirinya terjerumus kepada perbuatan maksiat.
2.
Sunat,bagi orang yang mampu secara
finansial dan dia mampu mengendalikan syahwatnya,sehingga dia tidak takut
terjerumus kepada perbuatan maksiat.
Penjelasan lain dalil dalil diatas.
I.
Qs Annisa ayat 3 : Boleh menikahi wanita lebih dari satu yaitu dua,tiga
atau empat,tapi jika kamu takut tidak berbuat adil kepada istri istrimu maka
nikahilah satu orang wanita saja,atau nikahi saja hamba yang kamu miliki.
II.
Qs Annuur ayat 32 :
1.
Perintah untuk menikah
2.
Yang boleh dinikahi adalah wanita
merdeka dan budak yang kamu miliki.
3.
Hikmah Nikah : jika orang tersebut
tidak mampu,maka Alloh akan menjadikannya mampu.
III.
Hadits yang riwayatnya muttafaq ‘alaih
:
1.
Perintah untuk menikah bagi yang sudah
mampu dari segi usia dan tanggung jawab.
2.
Hikmah Nikah
a.
Lebih menahan pandangan.
b.
Lebih menjaga kemaluan/kehormatan.
3.
Jika tidak mampu nikah maka disarankan
untuk shaum,karena shaum bisa menjadi perisai dari perbuatan dosa.
IV.
Hadits yang diriwayatkan Ahmad
1.
Perintah untuk menikah.
2.
Untuk menikah pilihlah wanita yang
keturunan banyak anak,Karena akan menghasilkan banyak keturunan orang islam
yang akan membuat Rosul bangga di hari kiamat.
3.حكمته : مِن حكَمِ
الزّواج :
1. الإبقاء على النّوع الإنسانِيِّ بالتّناسُلِ
النّاتِجِ عن النّكاحِ
2.حاجة كُلٍّ من الزّوجين إلى صاحبه
لتحصينِ فرجه بقضاءِ شهْوةِ الجماع الفِطْريّةِ
3. تعاوُنُ كلٍّ من الزّوجينِ على
تربيّة النّسلِ والمحافظة على حياتِه
4. تَنْظيمُ العلاقة بين الرّجل
والمرأةِ على أساسٍ مِن تبادُلِ الحقوقِ والتّعاوُنِ المثمِرِ في دائرةِ
الموَدَّةِ والمحَبَّةِ,والإحترام والتّقْديرِ
Hikmah Nikah.
1.
Supaya lestarinya jenis
makhluq manusia.
2.
Karena laki laki dan
perempuan saling membutuhkan,sehingga terjaganya kehormatan masing masing
dengan persetubuhan yang sesuai syari’at.
3.
Agar masing masing dari
suami istri saling membantu untuk mendidik keturunannya dan menjaga
kehidupannya.
4.
Mengatur hubungan antara suam istri berdasarkan
prinsip pertukaran dan saling tolong menolong yang terlaksana berdasarkan
cinta,kasih sayang,menghormati dan sesuai ketentuan.
Pertemuan kedua
4.أركان النّكاح,يلزم
لصحّةِ النّكاح تَوَفُّرُ أربعةِ أركانٍ
هي :
أ. الولِيُ : وهو أبو الزّوجةُ أو الوصيُّ أو الأقربُ,فالأقربُ مِنْ عصبَتِها
أو ذو الرّأيِ مِنْ أهْلِها أو السُّلطانُ,لقوله صلّى الله عليه وسلّم(لا نكاحَ إلّا بوليٍّ)
وقولِ عمر رضي الله عنه(لا تُنكَحُ
المرأةُ إلّا بإذْنِ وليّها,أو ذي الرّأيِ مِن ْ أهلِها أو السُلْطانِ)
Rukun Nikah yang pertama adalah wali,wali yang
dimaksud adalah bapak dari mempelai perempuan atau orang yang diberi wasiat
oleh bapak perempuan,yang paling berhak menjadi wali adalah orang yang paling
dekat(bapak,kakek dari bapak,paman dari bapak,kakak seibu sebapak,kakak
sebapak,adik seibu sebapak,adik sebapak),kemudian orang yang faham terhadap
agama dari kalangan keluarganya,kemudian pemimpin atau amirnya,karena perkataan
Rosululloh SAW(tidak sah nikah tanpa wali)atau ucapan Umar RA(tidak dinikahkan seorang
perempuan kecuali atas izin walinya,atau orang yang faham dari ahlinya atau
amir nya.)
أحكامُ الولِيِّ,وللوليِّ أحكامٌ تجبُ مراعَتُها
1.كونُهُ أهلًا للوِلايَةِ بأنْ يكونَ
ذَكَرًا بالِغًا عاقِلا رشِيدًا حُرًّا.
2.أنْ يستأذِنَ ولِيَّتَهُ فى إنكاحِها
مِمّنْ أرادَ تَزْويجَها منه إنْ كانَتْ بِكْرًا وكانَ الوَلِيُّ أبًا,ويستأمِرُها
(minta
pendapat)أي يَطْلُبُ أمرَها إنْ
كانتْ ثيبًا,أوكانتْ بِكْرًا وكان الولِيُّ غيرَ أبٍ لقوله صلّى الله عليه وسلّم :
الأَيِّمُ أحقُّ بنفسِها مِنْ ولِيِّها,والبِكْرُ
تُسْتأذَنُ,وإذْنُها صُماتُها.
Hukum Hukum wali.
1.
Orangnya layak menjadi wali yaitu laki
laki,baligh,berakal,sehat,faham dan merdeka.
2.
Hendaknya wali meminta izin dari
perempuan yang ingin dia nikahkan,jika wanita itu adalah seorang gadis dan
walinya bapaknya sendiri,dan minta pendapatnya jika wanita itu seorang
janda,(ini menurut pendapat kitab ini)sedangkan menurut jumhur
syafi’iyyah,bapak adalah kedudukannya sebagai wali mujbir yang berhak memaksa
anak perempuan yang gadis untuk di nikahkan kepada laki laki yang diridhoi oleh
bapaknya dan sanggup membayar mahar mitsil(maskawin yang ideal),adapun hadits
tentang wali mujbir adalah hadits yang di riwayatkan oleh Imam Ad daruquthni
الثَّيبُ أحَقُّ
بنفسِها مِنْ ولِيِّها والبِكْرُ يُزَوِّجُها أبوها
Janda
lebih berhak atas dirinya,sedangkan gadis dinikahkan oleh bapaknya.
3.لا تصِحُّ ولايةُ القريبِ معَ وجودِ
مَنْ هو أقْرَبُ منه فلا تصِحُّ ولايةُ الأخِ لِأَبٍ معَ وجودِ الشّقيقِ مثَلا,ولا
وِلايةُ ابْنِ الأخِ مع وجودِ الأخِ.
3.
Perwalian seorang kerabat tidak sah
dengan adanya wali yang lebih dekat kepada wanita tersebut,seperti tidak sah
jadi wali nya saudara laki laki yang sebapak ketika ada saudara laki laki yang
sekandung,ataupun paman dari bapak tidak sah menjadi wali jika kakek dari bapak
masih hidup.
4. إذا أذنَتْ المرأةُ
لاثْنينِ مِنْ أقْرَبائِها فى
تَزْويجِها,فزَوَّجها كُلٌّ منهما مِنْ رجُلٍ فهي للأوّلِ منهما,وإن وقَعَ
العَقْدُ فى وَقْتٍ واحِدٍ بطَلَ نِكاحُها منهما مَعًا.
4.
Jika seorang wanita memberikan izin kepada dua orang laki laki dari saudaranya
untuk menikahkan dia,maka yang sah adalah yang paling pertama menikahkan(dalam
waktu),jika waktunya sama,maka akad dua duanya batal.
ب. الشّاهدان : المرادُ بالشّاهدين أنْ يَحْضُرَ العقْدَ إثنانِ فأكْثَرُ مِن
الرّجالِ العُدولِ المسلميْنَ لقَوْلِهِ تعالى : وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنكُمْ (الطّلاق: 2) وقولِ الرّسول صلّى الله عليه وسلّم : لانكاحَ إلّا بولِيٍّ وشاهِديْ عدْلٍ
Rukun Nikah yang kedua adalah adanya dua orang saksi,yaitu 2 orang
laki laki(atau lebih) yang adil/dalam artian bukan ahli ma’siat dan bukan orang
fasik,berdasarkan ayat dan hadits diatas.
أحكامُ الشّاهدينِ,ومِنْ أحكامِ هذا
الرُّكْنِ :
1.أنْ يكونَ إثْنينِ فأكْثَرَ
2. أنْ يكونَ عدْليْنِ,والعدالةُ
تَتَحَقَّقُ باجْتِنابِ الكبائرِ وتَرْكِ الصّغائِرِ,فالفاسِق بزنًا أو شربِ
خَمْرٍ وبأكْلِ ربًا,لا تَصِحُّ شهادتُهُ,لقولِهِ تعالى : وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنكُمْ(الطّلاق: 2) وقولِ الرّسول صلّى الله عليه وسلّم : لانكاحَ إلّا بولِيٍّ وشاهِديْ عدْلٍ
3. يُسْتَحْسَنُ الإكْثارُ فى الشهودِ
لقِلّةِ العدالَةِ فى زمانِنا هذا.
1. Saksinya
minimal 2 orang
2. saksi haruslah orang yang adil,dibuktikan dengan
menjauhi dosa besar dan meninggalkan dosa kecil,adapun orang fasik dengan melakukan
zina,minum minuman keras dan memakan maka tidak sah persaksiannya.
3. di masa sekarang ini lebih baik memperbanyak saksi
karena sedikitnya orang yang adil.
ج. صيغَةُ العَقْدِ : صيغّةُ العقْدِ هي قولُ الزّوجِ أو وكيلِهِ فى العقْدِ :
زَوِّجْني إبْنَتَكَ أو وضِيَّتَكَ فلانَةً....وقولِ الولِيّ : لقدْ زوّجْتُكَ أو
أنكحْتُكَ إبنتي فلانَةً.....وقولِ الزّوجِ : قَبِلْتُ زواجَها مِنْ نَفْسِي
Shigot Aqad,yaitu aqad nikah antara calon mempelai
laki laki dengan wali dari pihak wanita,yaitu ucapan calon mempelai pria:
“Nikahkan aku kepada putrimu atau orang yang memberikan washiat kepadamu yaitu
Fulanah binti Fulan,dan wali berkata “Aku Nikahkan engkau kepada putriku yaitu
Fulanah binti Fulan,dan mempelai laki laki menjawab”Saya terima nikahnya
Fulanah binti Fulan untuk diriku.
أحكامه : ولهذا الرُّكْنِ أحْكامٌ :
1. كفاءةُ الزّوجِ
للزّوْجَةِ,بأنْ يكونَ حُرًّا ذا خلْقٍ وديْنٍ وأمانَةٍ,لقولِهِ صلّى الله عليه
وسلّم إذا أتاكُمْ مَنْ تَرْضوْنَ
خَلْقَهُ وديْنَهُ فزَوَّجوْهُ إلّا تَفْعلوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فى الأرْضِ وفسادٌ كَبيرٌ
Harus
Kufu(seimbang) antara suami istri dalam hal merdeka,akhlaq,dien dan sifat
amanah,karena hadits Rosululloh SAW ;’’ Jika datang kepadamu seorang laki
laki yang baik akhlaq dan dien nya,maka nikahkanlah dengan putrimu,jika tidak
dinikahkan maka akan terjadi Fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.
Dalam
Al Qur’an juga dijelaskan yaitu Annuur : 3 dan 26.
الزَّانِي لَا يَنكِحُ إلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً
وَالزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ(النّور:3)
Laki-laki yang berzina tidak
mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik. dan
perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina
atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang
mu'min
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ
وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُوْلَئِكَ
مُبَرَّؤُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ(النّور:26)
Wanita-wanita yang keji adalah
untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita
yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik
dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka
(yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh
itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) .
2. تَصِحُّ
الوكالَةُ فى العقْدِ فللزّوجِ أنْ يُؤَكِّلَ مَنْ شاءَ أمّا الزّوجةُ فولِيُّها
هو الّذي يتَوَلّى عقْدَ نِكاحِها.
Dibolehkan mewakilkan dalam akad
nikah,jadi si mempelai laki laki boleh mewakilkan proses ijab qobul kepada
siapa pun yang dia percaya,jadi akad terjadi antara wali dan wakil dari calon
mempelai pria,maka orang yang jadi wakil mempelai pria berkata : “Nikahkan
orang yang memberikan mandat kepadaku yaitu Fulan bin Fulan kepada putrimu atau
orang yang memberikan washiat kepadamu yaitu Fulanah binti Fulan,dan wali
berkata “Aku Nikahkan orang yang yang memberikan mandat kepadamu yaitu Fulan
bin Fulan kepada putriku yaitu Fulanah binti Fulan,dan wakil mempelai laki laki
menjawab”Saya terima nikahnya Fulanah binti Fulan untuk orang yang memberikan
mandate kepadaku yaitu Fulan bin Fulan.
د. المهْرُ : المهْرُ أو الصّداقُ هو ما تُعْطاهُ المرأةُ لحَلِيَّةِ الاسْتِمْتاعِ بها,وهو
واجِبٌ بقولِ اللهِ تعالى : وَآتُواْ
النَّسَاء صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً (النّساء:4) وقولِ الرّسولِ صلّى الله عليه وسلّم : الْتَمِسْ ولوْ خاتَمًا مِنْ حديْدٍ.
Mahar
adalah barang yang diberikan oleh calon mempelai pria untuk menghalalkan
memperoleh kenikmatan dari istrinya,hukumnya adalah wajib berdasarkan Qs Annisa
: 4 dan hadits Rosululloh”berilah mahar walaupun dengan cincin dari besi”
أحكامُهُ : للمهْرِ أحكامٌ وهي :
1. يُسْتَحَبُّ
تَخْفيْفُهُ,لقولِهِ صلّى الله عليه وسلّم : أعْظَمُ النِّساءِ برَكةً أيسَرُهُنَّ
مُؤنَةً,ولِأنّ
صَداقَ بناتِ رسولِ الله صلّى الله عليه وسلّم كان أربعمائةِ درْهَمٍ أو
خمْسمائةٍ,وكذا كان صداق أزواجه صلّى الله عليه وسلّم
Lebih baik ringan,karena mahar putri nabi dan istri istrinya
adalah 400 dirham(1 dirham=3 gram perak,1 gram harganya 8900,jadi 1 dirham
adalah 26.700 dan 400 dirham adalah 10.680000.)
2. يُسَنُّ تَسْمِيَّتُهُ فى
العقْدِ
Hokum
menyebutkan mahar dalam aqad adalah sunat.
3. يَصِحُّ بِكُلِّ
مُتَموَّلٍ تزيدُ قيمَتُهُ على رُبْعِ دينارٍ,لقوله صلّى الله عليه وسلّم : الْتَمِسْ ولوْ خاتَمًا مِنْ حديْدٍ
Sah
mahar dengan setiap barang yang dianggap sebagai harta yang harganya melebihi ¼
dinar atau Rp 850.000.(1 dinar=4.25 gram x 800.000)
4. يصِحُّ تَعْجِيلُهُ مَعَ
العَقْدِ ويصِحُّ تأجيلُهُ أو بَعْضُهَ إلى أجَلٍ,لقول سبحانه وتعالى : وَإِن طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِن قَبْلِ أَن تَمَسُّوهُنَّ وَقَدْ
فَرَضْتُمْ لَهُنَّ فَرِيضَةً (البقرة:237),غيرَ
أنّه يُسْتَحَبُّ إعطاؤها شيئًا قبل الدّخولِ لِما روى أبو داود والنّسائي:أنّ النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم أمَرَ علِيًّا أنْ يُعْطِيَ فاطمةَ
شيئًا قبل الدّخولِ,فقال: ماعندي شيئٌ,فقال : أينَ دِرْعُكَ ؟ فأعْطاها درْعَهُ(baju besi).
Boleh dibayar kontan atau ditangguhkan,atau sebagiannya ditangguhkan(dicicil),dan
jika ditangguhkan atau dicicil,sunat hukumnya bagi laki laki memberikan suatu
barang sebelum dukhul.
5. يَتَعَلَّقُ الصّداقُ
بالذّمّة ساعةَ العقْدِ ويجبُ بالدّخولِ,فإنْ طلَّقها قبلَ الدُّخولِ سقطَ
نِصْفُهُ وبقِيَ عليه نِصْفُهُ,لقولِهِ تعالى : وَإِن طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِن قَبْلِ أَن تَمَسُّوهُنَّ وَقَدْ
فَرَضْتُمْ لَهُنَّ فَرِيضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ(البقرة:237).
Mahar adalah tanggungan suami ketika aqad nikah dan merupakan
kewajiban suami setelah menggauli istri,jika istri di thalaq sebelum
digauli,maka dia hanya mendapat setengah dari mahar,berdasarkan Qs Albaqoroh :
237.
6. إنْ مات الزّوجُ قبل
الدّخولِ بها وبعدَ العقْدِ ثَبِتَ لها الميراثُ والصِّداقُ كاملا لقضاءِ رسولِ
الله صلّى الله عليه وسلّم بذلك,إنْ كان سمّى لها صَداقا,وإنْ لَمْ يُسَمَّ فلها
مهرُ المِثْلُ وعليها عِدَّةُ الوفاةِ
Jika
suami meninggal setelah aqad dan sebelum menggauli istrinya,maka istri berhak
mendapat bagian warits dari suami dan berhak terhadap mahar sepenuhnya apabila
maharnya telah ditentukan,apabila maharnya belum ditentukan maka bagi dia
berhak mahar yang ideal yang berlaku di kalangan masyarakat,dan bagi istri
tetap punya iddah wafat yaitu empat bulan 10 hari.(Al Baqoroh :234)
Pertemuan ketiga
5.أدابُ النّكاحِ وسننه
1.
الخُطْبَةُ وهي أنْ يقولَ : إنَّ الحمدَ لله نسْتَعِيْنُهُ ونسْتغْفِرُهُ ونعوذُ
بالله مِن شرورِ أنْفُسِنا وَمِنْ سَيِّئاتِ أعْمالِنا مَن يهْدِهِ الله فلا
مُضِلَّ له ومَنْ يُضْلِل فلا هادِيَ له وأشْهدُ أنْ لا إله إلّالله وأشْهد أنّ
محَمّدا عبدُه ورسولُه.ثمّ يَقْرأُ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم
مُّسْلِمُونَ(ال عمران:102)و : يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي
خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ
إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً(النّساء:1) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً-يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً(الأحزاب: 70-71) و لِما رُوِيَ أنّه عليه الصّلاةُ
والسّلام : إذا أراد أحدُكُمْ أنْ يَخْطُبَ لخاجَةٍ مِنْ بِكاحٍ أو غيرِهِ
فلْيَقُلْ الحمد لله....الخ.
´ Khutbah Nikah,seperti Khutbah Khutbah yang lain dalam
Rukunnya(yaitu membaca Alhamdulillah,Sholawat,ayat ayat yang berisi washiat
taqwa),hanya dilakukan sekali khutbah bukan dua kali seperti khutbah jum’at dan
khutbah khutbah lainnya.
´ Berisi tentang nasihat nasihat pernikahan dan menjelaskan
tujuan tujuan pernikahan yaitu sakinah.
´ Dilakukan oleh wali atau orang yang di percaya oleh
keluarga calon mempelai,bahkan dalam Kitab “I’ANATUT THOOLIBIN” boleh dilakukan
oleh calon mempelai laki laki.
2.الوليمةُ
لقولِهِ صلّى الله عليه وسلّمَ لِعبْد الرّحمن بن عوفٍ
لمّا تزوّجَ (أولِمْ ولو بشاةٍ),والوليمةُ طعامُ العرس ويَجبُ حضورُ من دُعِيَ
أليه, لقولِهِ صلّى الله عليه وسلّمَ (مَنْ دوعِيَ إلى عُرسٍ أو
نحوِهِ,ويجبُ حضورُ مَن دُعِيَ إليه,لقولِه صلّى الله عليه وسلّم :مَنْ دُعِيَ إلى
عُرْسٍ أو نَحْوِهِ فليُجِبْ,ويُرَخَّصُ فى عَدَمِ حضورِها إنْ كان بِها لَهْوٌ أو
باطِلٌ ومَنْ دعا إثنان,قَدَّمَ أولَهُها الّذي وجَّه الدّعوةَ,ويُدْعَى لها
الفقراءُ كالأغْنِياءِ, لقولِه صلّى الله عليه وسلّم(شرُّ الطّعامِ طعامُ الوليمةِ
يُمْنَعُها مَن يأتِيْها,ويُدْعَى إليها مَنْ يأباها),ومَن لايُجيبُ الدّعْوَةَ
فقدْ عصى اللهَ ورسولَهُ وَمَنْ دُعِيَ وهو صائِمٌ أجابَ الدّعْوَةَ,وإنْ شاءَ
أكلَ إن كان صومُه تطوُّعًا,وإنْ شاءَ دعا لَهُمْ وخَرَجَ لقولِه صلّى الله عليه
وسلّم : إذا دُعِيَ أحدُكُمْ فليُجِبْ,فإنْ كان صائِمًا فلْيُصَلِّ-أي يَدْعُ-فإن
كان مُفْطِرًا فليَطْعَمْ.
Walimah,hukum
walimah :
@.
Wajib menghadiri walimah jika diundang.
@.
Boleh tidak menghadiri walimah walaupun diundang,jika dalam walimah ada
perbuatan lahwun(seperti ada hiburan hiburan yang dilarang oleh islam,mempertontonkan
aurat,dan suara suara lengkingan wanita) dan bathil(seperti walimah yang hanya
mengundang orang orang kaya saja,sedangkan orang orang fakir tidak diundang
walaupun tetangga dekat).
@.
Orang yang diundang untuk menghadiri walimah tapi tidak datang tanpa alas an
Syar’I maka hukumnya dosa.
@.
Jika diundang oleh dua orang,maka yang harus didatangi adalah #. Orang yang
mengundang lebih dulu. #. Walimah yang didalamnya tidak ada lahwun dan
kebathilan.
@.
Makanan yang paling buruk adalah makanan pada walimah yang didalamnya hanya
mengundang orang orang yang kaya saja,sedangkan orang fakir tidak diundang.
@.
Jika diundang menghadiri walimah dan kita dalam keadaan shaum sunah,maka ada
dua pilihan,boleh mendo’akan saja boleh juga dibatalkan dalam artian boleh
makan.
3.إعلانُ النّكاحِ
بذُفٍّ,وغِناءٍ مباحٍ,لقولِهِ صلّى الله عليه وسلّم (فصلُ ما بينَ الحلالِ
والحرامِ الدُّفُّ والصّوتُ)
Mengumumkan
pernikahan supaya diketahui oleh masyarakat luas dengan rebana(alat yang
dipukul berbahan dari kulit dan kayu) dan lagu lagu yang dibolehkan,jadi tujuan
memakai rebana dan lain lain adalah supaya diketahui oleh masyarakat bahwa 2
orang tersebut telah menikah,jangan sampai ketika berjalan berduaan menjadi
fitnah.
4. الدّعاء
للزّوجينِ,لقولِ أبي هريرة رضي الله عنه : أنَّ النبيَّ رضيَ الله عنه كان إذا
رَفَّأ الإنسانَ-إذا تزوّجَ-قال بارك الله لك وبارك عليك وجمع بينَهما فى الخيرِ.
Mendo’akan
kedua mempelai dengan do’a yang masyhur yaitu
بارك الله لك وبارك
عليك وجمع بينَهما فى الخيرِ.
dengan tujuan.
@.
Mudah mudahan kesenangan dalam rumah tangga menjadi barokah(mendatangkan kebaikan) dalam
kehidupan,susahnya juga menjadi barokah.
5. أنْ يَدْخُلَ فى
شوَّالٍ,لقولِ عائِشَةَ رضي الله عنها
لقولِ عائشَةَ رضي الله عنها : تَزَوَّجني رسول الله صلّى الله عليه وسلّم
في شوّالٍ,وبَنَى بِي في شَوّالٍ,فأيُّ نِساءِ رسولِ الله صلّى الله عليه وسلّم
كان أحظَى عنده منّي؟وكانت تسْتَحِبُّ أن يَدْخُلَ نِسائَها فى شوّالٍ.
Mulai menggauli Istri di bulan
Syawal,karena Rosululloh juga mulai menggauli Aisyah RA di bulan Syawal
6. إذا دخَلَ على زوجِهِ أَخَذَ
بناصيَتها وقال : (اللّهُمّ إنّي أسئِلُكَ مِنْ خيرِها وخيرِما جبَلْتَها عليه
وأعوذ بك مِنْ شرِّها وشَرِّ ما جبَلْتَها عليه)إذْ رُوِيَ عنه ذلك.
Ketika
masuk ke tempat peraduan memegang ubun ubun istri dan berdo’a dengan do’a yang
sudah dicontohkan yaitu :
(اللّهُمّ إنّي
أسئِلُكَ مِنْ خيرِها وخيرِما جبَلْتَها عليه وأعوذ بك مِنْ شرِّها وشَرِّ ما
جبَلْتَها عليه)
7.يقول
عند إرادة الجماع : بسم الله اللّهمّ جنِّبْني الشّيطانَ وجَنِّبْ الشّيطانَ ما
رزقْتَنا,لِما رُوِيَ عنه صلّى الله عليه وسلّم أنّه قال(مَنْ قال الخ....فإنْ
قُدِّرَ بينهما في ذلك ولَدٌ لَنْ يَضُرَّ ذلك الوَلَدَ الشّيطانُ أبدًا)
Berdo’a
sebelum melakukan hubungan suami istri,dengan maksud :
@.
Supaya jika punya anak tidak bisa digoda syetan,karena syetan akan bersekutu
dalam harta dan anak(Al Isroo:64).
“Syetan
bersekutu dengan mereka(orang kafir)dalam harta dan anak anak.”
8. يُكْرَهُ للزّوجينِ
إفْشاءُ ما جرى بَيْنَهما مِنْ أحادِيثِ الجماعِ,لقولِ صلّى الله عليه وسلّم (إنَّ
مِنْ شَرِّ النّاسِ عند الله منزِلةً يومَ القيامة الرّجلَ يُفْضي إلى المرأةِ
ويُفْضِي إليه,ثُمَّ يُنْشِرُ سرَّهما)
7.Hendaknya suami ataupun Istri tidak menyebarkan rahasia
kehidupan(seksual)kepada orang lain,termasuk mengumbar kemesraan di muka
umum,karena Nabi ketika akan beradu lari dengan Aisyah,beliau meminta para
Shohabat untuk berjalan lebih dulu,supaya tidak melihat kemesraan Nabi beserta
Istrinya.
Pertemuan Ke empat
uحقوق الزّوجة على زوجها :
يجب للزّوجة على زوجها حقوقٌ كثيرة ثبتت لها بقول الله تعالى : وَلَهُنَّ مِثْلُ
الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ (البقرة:228),وقول الرّسول صلّى الله عليه
وسلّم:إنَّ لكم من نسائِكم حقّا,ومن هذه الحقوق :
Bagi istri ada beberapa haq yang menjadi kewajiban suami
berdasarkan dalil dari Al Qur’an Surat Al Baqoroh : 228 (Dan para wanita
mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf.)yaitu
wanita mempunyai porsi tanggung jawab yang sama dengan laki laki,hanya beda
bentuknya saja,diantara haq haq istri adalah
. نفقاتها من طعامٍ
وشرابٍ وكسوةٍ وسكنَى بالمعروف.لقوله صلّى الله عليه لمن سأله عن حقّ المرأةِ على
الزّوج :(تُطْعمها إذا طعِمْتَ,وتكسوها إذا اكتسَيتَ,ولاتَضْرِبْ الوجهَ ولا
تُقَبَّحْ ولا تهْجُرْ إلّا فى البيتِ) أي لايُحَوِّلها إلى ببيتٍ أخرَ يَهْجُرُها
فيه
1. Istri berhak mendapatkan nafakah berupa
makanan,minuman,pakaian dan tempat tinggal yang ma’ruf(layak/sesuai dengan
ukuran orang umum pada masa dan tempat nya),berdasarkan Hadits “(kamu
memberinya makan jika kamu makan,kamu memberinya pakaian jika kamu berpakaian,dan
jangan memukul wajah,dan jangan menjelek-jelekkannya,dan jangan
mendiamkannya(tidak menyapa nya)kecuali dalam rumah”(di luar rumah harus tetap
kelihatan harmonis)
الاستِمنتاع,فيَجِبُ له أن يطَأها ولو مَرّةً في كُلِّ أربعةِ أشْهُرٍ إنْ عجَزَ على قدْرِ
كفايتِها منه,لقولِه تعالى : لِّلَّذِينَ يُؤْلُونَ مِن نِّسَآئِهِمْ تَرَبُّصُ
أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ فَإِنْ فَآؤُوا فَإِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ (البقرة:226)
Memberinya kenikmatan
: suami wajib menggauli istrinya walau hanya satu kali setiap 4 bulan,jika
tidak mampu memenuhi sesuai kebutuhannya,berdasarkan Firman Alloh “Kepada orang
orang yang meng-ila istrinya diberi tangguh empat bulan,kemudian jika dia
kembali kepada istrinya(membatalkan sumpahnya),maka sesungguhnya Alloh Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Catatan : yang disebut dengan ‘’ ILA” adalah suami bersumpah dengan
menyebut nama Alloh bahwa dia tidak akan menggauli istrinya selama waktu
tertentu atau selama waktu lebih dari 4 bulan(dalam kitab fathul mu’in).
Hukum “ILA” : dibolehkan,dengan tujuan untuk memberi pelajaran kepada
istrinya,apabila diniatkan untuk menyakiti maka hukumnya haram.
Waktu “ILA” : bisa kurang atau lebih dari 4 bulan.apabila suami
menggauli istri dalam masa”ILA”,maka wajib kifarat sumpah (QS : Al maidah :89)
. المبيتُ عندها فى كُلِّ أربعِ ليالٍ ليلَةً إذْ قُضِيَ به على عهدِ عمرَ رضي الله
عنه
Menginap
dirumahnya,semalam dalam setiap empat malam(bagi suami yang berhalangan untuk
menginap setiap malam),karena hal tsb sudah diputuskan pada masa pemerintahan
Umar bin Khothob.
القَسمُ لها بالعدْلِ إن كانَ لزوجها نساءٌ غيرُها,لقوله صلّى الله عليه وسلّم (مَنْ
كانتْ له امرأتانِ تميل لأحدهما على الأخرَى جاء يومَ القيامةِ يَجُرُّ أحد
شَقَّيه ساقطًا أو مائلا)
Istri
berhak mendapatkan giliran yang adil apabila suaminya mempunyai istri lebih
dari satu,berdasarkan sabda Rosululloh”Barang siapa yang memiliki dua
istri,lalu dia condong kepada salah satu dari keduanya,maka pada hari Kiamat
dia akan datang sambil menyeret salah satu pundaknya,sambil jatuh atau miring.
أن يُقيمَ عندها يوم تزَوُّجه بها سبعًا إن كانت بِكْرًا,وثلاثًا إنْ كانت
ثيبًا,لقوله صلّى الله عليه وسلّم (للبكرِ سَبعةُ أيّامٍ,وللثّيبِ ثلاثٌ,ثُمّ
يعود إلى نسائِه)
Suami
mendampingi istrinya selama 1 pekan(jika gadis),dan 3 hari(jika
janda),berdasarkan hadits Rosululloh.”Seorang gadis mempunyai hak 7 hari,dan
seorang janda mempunyai hak 3 hari,kemudian ia kembali kepada istri istrinya
yang lain(apabila ia mempunyai istri lebih dari satu)
استحبابُ إذنِه لها في تَمْريضِ أحد محارمِهما,وشهودِ جنازتِهِ إذا
مات,وزيارة أقاربها زيارةً لا تضُرُّ بمصالح الزّوجِ.
Suami disunnahkan mengiznkan istrinya
menjenguk salah seorang dari mahramnya yang sedang sakit,atau melihat jenazah salah
seorang dari mahramnya yang meninggal dunia,atau mengunjungi kerabatnya bila
tidak menjadikan madhorot kepada suaminya