KEUTAMAAN
ROMADHON DAN BERIBADAH DI DALAMNYA
Dalam pandangan Islam Romadhon
adalah bulan yang mulia,sampai sampai Rosululloh ﷺ mengajarkan kepada Ummatnya do’a agar
disampaikan pada Romadhon,tapi Romadhon tidak termasuk bulan haram(yang
diharamkan berperang)karena banyak peperangan di masa Rosululloh terjadi di
bulan Romadhon,diantaranya perang Badar,perang Khondaq,Fathu Makkah dan perang
Tabuk. Menjelang Bulan Romadhon ada baiknya kita mengetahui seluk beluk
Romadhon sebagai bulan yang Mulia.
A.
Asal kata Romadhon
Bulan Romadhon adalah bulan ke
Sembilan dalam penanggalan Qomariah,dimana kata Romadhon berasal dari kata(رَ-مَ-ضَ
) yang berarti panas/menyengat. Bangsa Babilonia yang budayanya pernah sangat
dominan di utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar(perhitungan
tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus). Bulan kesembilan selalu jatuh
pada musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu batu
gunung dan pasir gurun terpanggang oleh sengatan matahari,ditambah waktu siangnya
lebih panjang dari pada waktu malam,maka udara panas dan menyengat akan selalu
dirasakan pada bulan tersebut,karena waktu malam yang sebentar menjadikan waktu
untuk mendinginkan cuaca tidak cukup,karena ketika udara sudah mulai agak
dingin sudah datang lagi waktu pagi dengan sinar mataharinya. Kejadian tersebut
berulang ulang sehingga dalam bulan tersebut terjadi akumulasi panas yang
menghanguskan. Hari hari tersebut disebut bulan Romadhon yang berarti panas
yang menyengat.[1]
Setelah ada kalender yang
berbasis bulan(Qomariah) yang rata rata lebih pendek 11 hari hari dari kalender
berbasis matahari(Syamsiah/Masehi),bulan Ramadhan tidak lagi bertepatan dengan
musim panas,orang lebih memahami panasnya Romadhon sebagai Majaz(kiasan),karena
pada bulan Romadhon orang Islam berpuasa,tenggorokan terasa panas atau
kehausan,atau diharapkan ibadah ibadah yang dilakukan di bulan Romadhon bisa membakar
dosa dosa yang sudah dilakukan karena salah satu pahala yang didapat orang yang
melaksanakan shaum pada bulan Romadhon adalah diampuninya dosa,sebagaimana
Sabda Rosululloh ﷺ :
مَنْ صامَ رمضَانَ
إيْمانًا واحْتِسابًا غُفِرَ لهُ ما تقدَّمَ مِنْ ذنْبِه (رواه البخاري ومسلم)
“ Barangsiapa
berpuasa Romadhon atas dasar Iman dan mengharap pahala dari Alloh,maka Alloh
akan mengampuni dosa dosa yang telah lalu”.
B.
Keutamaan Bulan Romadhon
Bulan Romadhon memiliki keutamaan yang besar dan
keistimewaan yang bermacam macam yang tidak dimiliki oleh bulan bulan yang
lainnya,diantaranya :
1.
Romadhon disebut sebagai
bulan Al Qur’an,karena di bulan Romadhon lah diturunkan Al Qur’an secara
sekaligus dari Lauhil Mahfuzh ke baitul ‘Izzah dilangit yang ke empat pada
malam lailatul Qodar(Q.S Al Qodar :1 إِنَّا
أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ)[2],dimana
malam lailatu Qodar terjadi pada bulan Romadhon,dan Alloh juga mulai menurunkan
Al Qur’an dari Baitul ‘Izzah kepada Rosululloh ﷺ secara bertahap selama 23 tahun dan dimulai pada
bulan Romadhon pula,sebagaimana Firman Nya pada QS Al Baqoroh : 185
شَهْرُ رَمَضَانَ
الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ
Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
2.
Romadhon sebagai
penghapus dosa/kifarat,berdasarkan Sabda Rosululloh ﷺ:
الصَّلواتُ الخَمْسُ
والجُمُعةُ إلى الجُمُعةِ ورمضَانُ إلى رمضانَ مُكَفِّراتٌ لِمَا بينهُنَّ إذا
اجْتُنِبَتْ الكبائِرُ(رواه مسلم)
“Sholat
lima waktu dan Jum’at ke Jum’at berikutnya,serta Romadhon ke Romadhon
selanjutnya adalah penghapus dosa dosa diantara keduanya,selama dosa dosa besar
dijauhi.”
3.
Hadits Rosululloh ﷺ
:
عَنْ أبِي هريرةَ
رضِي الله عنه : أنَّ رسولَ الله ﷺ
قال :إذا جاءَ رمضانُ فُتِحَتْ أبوابُ الجنّةِ،وغُلِّقَتْ أبْوابُ النّارِ
وصُدِّفَتْ الشّياطِيْنُ(رواه مسلم)
Dari
Abu Hurairoh : Bahwasanya Rosululloh bersabda ﷺ:
“Apabila datang bulan Romadhon,maka dibukalah pintu pintu surga,di tutup
pintu pintu neraka,dan Syaithon syaithon dibelenggu.”
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa keutamaan di bulan Romadhon,yaitu :
Ø
Dibuka pintu
pintu surga,yang dimaksud adalah dibukanya pintu pintu rahmat(kasih sayang)
dari Alloh,dimana pada bulan tersebut Alloh mencurahkan keberkahan dan pahala
yang berlipat lipat,setiap do’a akan dikabulkan,bahkan dengan Rahmat dan kasih
sayang Alloh,pada bulan tersebut terdapat satu malam yang kebaikannya setara
dengan seribu bulan atau delapan puluh tiga tahun lebih empat bulan yang
disebut dengan malam Lailatul Qodar.
Ø
Dikunci dan
ditutupnya pintu neraka(pada hadits lain disebutkan‘’pintu jahannam’’) dan
syetan syetan dibelenggu,maksudnya adalah majaz(kiasan) yaitu sebagai isyarat
terhadap banyaknya pahala dan pengampunan,dan sesungguhnya syetan syetan akan
sedikit(kesulitan) menggelincirkan manusia dan menyakiti mereka,karena keimanan
orang orang beriman akan menguat pada hari hari romadhon,maka jadilah syetan
syetan seolah olah di belenggu.[3]
C.
Ibadah ibadah yang
dilakukan di Bulan Romadhon
Banyak ibadah ibadah yang utama,yang pada bulan
Romadhon mendapatkan perhatian dengan pahala dan keutamaan lebih apabila
dilakukan di bulan Romahon,tentunya selain Puasa di bulan Romadhon.[4]
1.
Shodaqoh : Keutamaan
Shodaqoh pada bulan Romadhon adalah berdasarkan hadits hadits berikut :
أفضَلُ الصّدَقَةِ
صدَقَةٌ في رمضانَ(رواه التّرمذي،وهو ضعيف)
“Shodaqoh yang paling utama adalah shodaqoh
di bulan Romadhon”
مَنْ فطَّرَ صائِمًا
فله مِثْلُ أجْرِ الصّائِمِ مِنْ غيْرِ أنْ يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصّائِمِ شيْئًا(رواه
أحمد والتّرمذي وهو صحيحٌ)
Barangsiapa
memberi makanan untuk berbuka puasa bagi orang yang berpuasa,maka ia akan
mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang
yang berpuasa itu sedikit pun
مَنْ فطَّرَ صائِمًا
على طَعامٍ وشرابٍ مِنْ حلالٍ صلّتْ عليه الملائِكةُ في ساعةِ شَهْرِ رمضانَ،وصلّى
عليه جبريْلُ ليلَةَ القدْرِ(رواه الطّبراني في مُعْجَم الكَبير وأبو الشّيخ)
Barangsiapa
memberi makanan atau minuman untuk berbuka puasa bagi orang yang berpuasa dari
hartanya yang halal,maka malaikat akan memanjatkan sholawat baginya selama
beberapa saat pada bulan Romadhon,dan malaikat Jibril akan memanjatkan sholawat
baginya pada malam lailatul Qodar.
2.
Qiyamullail,berdasarkan
dalil :
مَنْ قامَ رمضَانَ
إيْمانًا واحْتِسابًا غُفِرَ لهُ ما تقدَّمَ مِنْ ذنْبِه (رواه البخاري ومسلم)
“ Barangsiapa yang melakukan qiyamullail
padabulan Romadhon atas dasar Iman dan mengharap pahala dari Alloh,maka Alloh
akan mengampuni dosa dosa yang telah lalu”.
Rosululloh ﷺ senantiasa menghidupkan malam malam di bulan
Romadhon dengan Ibadah qiyamullail,dan jika memasuki sepuluh ahri terakhir di
bulan Romadhon Beliau membangunkan keluarganya untuk melakukan Sholat.
3.
Qiroatul Qur’an,karena
Rosululloh ﷺ memperbanyak membaca Al Qur’an pada bulan
Romadhon,dan Jibril pun menurunkan Al Qur’an kepada beliau pada bulan
Romadhon(Hadits Riwayat Bukhori)
Rosululloh membaca Al Qur’an di dalam Sholat
lebih lama pada bulan Romadhon dari pada bacaannya pada bulan lain. Rosululloh ﷺ bersabda :
الصِّيامُ والقرأنُ
يشْفَعانِ للعبدِ يوْمَ القيامةِ،يقولُ الصَّومُ : ربِّ مَنَعْتُهُ الطّعامَ والشّرابَ
بالنَّهارِ،ويقول القرأنُ منعْتُهُ النّومَ باللّيلِ فشَفِّعْنا به(رواه أحمد
والنّسائيّ)
Puasa dan
Al Qur’an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada Hari Kiamat. Puasa berkata:”Wahai
Robb,aku menahannya dari makan dan minum pada siang hari. Dan Al Qur’an berkata
:”Wahai Robb,aku menahannya dari tidur pada malam hari,maka izinkan kami
memberikan syafa’at kepadanya.”
4.
I’tikaf
I’tikaf adalah menetap di masjid untuk melakukan
Ibadah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ.
Rosululloh ﷺ selalu melakukan I’tikaf selama sepuluh
hari terakhir di bulan Romadhon sampai Alloh memanggilnya sebagaimana
disebutkan dalam hadits shohih. Rosululloh ﷺ bersabda :
المسجدُ بيتُ كُلِّ
تقِيٍّ وتكَلَّفَ الله لِمَنْ كان المسجدُ بيتَهُ بالرَّوحِ والرّحْمَةِ والجوازِ
على الصّراطِ إلى رضْوانِ الله إلى الجنّةِ(رواه الطّبراني في الكَبير)
Masjid
adalah Rumah bagi setiap orang yang bertakwa,dan Alloh akan menjamin bagi orang
yang menjadikan masjid sebagai rumahnya dengan memberikannnya kasih
sayang,rahmat,dan keberhasilan melewati titian menuju keridhoan Alloh sampai
surga.
5.
Umroh. Yaitu melakukan
Ziarah ke Baitulloh Masjidil Harom untuk melaksanakan thowaf dan sa’i pada bulan
Romadhon,berdasarkan sabda Rosululloh :
عُمْرةٌ في رمضانَ
تعْدِلُ حُجَّةً معِي(متفق عليه)
Umroh pada
bulan Romadhon sama dengan haji bersamaku
Wallohu A’lam
bishshowab
[1]
Wikipedia
[2]
Tafsir Jalalain
[3]
Syarah shohih Muslim : Imam An Nawawi bab Shiyam
[4]
Minhajul Muslim