Taubat(1)

 

إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره,ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّأت أعمالنا من يهد الله فلا مُضلّ له ومن يُضْلل فلا هاديَ له,أشهد أن لا اله إلّا الله وحده لا شريك له,وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله الذي لا نبيّ ولارسولَ بعده والصلاة والسلام على رسول الله سيّدنا محمّدٍ وعلى أله وصحبه ومن والاه(أمّا بعد)فإنّ خيرَ الحديث كتابُ الله وخيرَ الهديِ هديُ محمّدٍ صلّى الله عليه وسلّم وشرَّ الأمور محدثاتها وكلَّ محدثاتٍ بدعةٌ وكلَّ بدعة ضلالةٌ وكلَّ صلالةٍ فى النّار,أعوذ بالله من الشّيطان الرجيم,بسم الله الرّحمن الرّحيم,ياأيّهاالذين أمنوا اتّقوالله حقّ تقاته,ولا تموتنّ إلّا وانتم مسلمون,وقال أيصا:قد أفلح من تزكّى,وذكراسم ربّه فصلّى(الأعلى 14-15)

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan ke hadhirat Alloh SWT yang telah memberikan kita berbagai macam ni’mat terutama ni’mat iman dan islam,juga telah menurunkan Syari’at islam kepada kita dengan tujuan untuk kebaikan dalam hidup kita,yaitu (إلى ما يَصْلُحُ معادَهم ومَعاشَهم )untuk kesejahteraan abadi di dunia dan akhirat.

Sholawat dan salam juga mudah mudahan dilimpahkan kepada junjunan kita nabi Muhammad SAW,kepada seluruh keluarga dan sahabatnya,dan kepada kita selaku ummatnya,mudah mudahan juga sholawat yang kita ucapkan membuahkan pahala yang berlipat,karena Rosululloh bersabda

جائنى جبريل وقال : يا محمّد لا يُصَلّى عليك احد إلّا صلّى عليه سبعون ألف ملك ومن صلّتْ عليه الملائكة كان من أهل الجنّة

telah datang kepadaku jibril,dan dia berkata:Wahai Muhammad,tidak seorang pun yang membacakan sholawat untukmu,kecuali akan dibacakan sholawat untuknya oleh tujuh puluh ribu malaikat,dan barang siapa dibacakan sholawat oleh malaikat,maka dia termasuk ahli surga.

Hadirin,sidang jum’at Rohimakumulloh…..

Pada kesempatan yang mulia ini khotib berwasiat,marilah sama sama kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Alloh SWT,karena surge hanya diperuntukan bagi orang yang bertakwa,dan takwa itu dimulai dari hati yang ta’at dan takut kepada siksanya Alloh.

Hadirin Ahli jum’at Rohimakumulloh,pada kesempatan yang mulia ini khotib akan membahas tentang Taubat.

Taubat diambil dari kata      تاب-يتوب-توبةً = yang berarti kembali.kembali kepada Allah disertai keteguhan melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan, dari keburukan kepada kebaikan dari jalan setan kepada jalan ar-Rahman (Allah Ta'ala).Taubat, bukan hanya dari perbuatan dosa saja sebagaimana dikira banyak orang yang menggambarkan bahwa taubat hanya layak dilakukan oleh mereka yang telah terjerumus dalam lembah nista seperti zina, minuman keras dan semacamnya.Bahkan taubat yang dilakukan manakala seseorang meninggalkan kebaikan yang diperintah-kan lebih penting dari taubat karena perbuatan keburukan yang dilanggar. Ikhlas kepada Allah dan
tawakkal kepada-Nya serta cinta dan harap terhadap rahmat-Nya serta takut dari azab-Nya, sabar dalam melaksanakan perintah-Nya, menjauhkan apa yang dilarang serta menyerah terhadap segala keputusan-Nya dan yang semacamnya dari tindakan lahir maupun batin, semua itu adalah termasuk kewajiban-kewajiban.
Karena itu Allah Ta'ala mengaitkan keberuntungan secara mutlak dengan melaksanakan perkara yang diperintahkan dan meninggalkan perkara yang dilarang.Allah Ta'ala berfirman dalam akhir surat  An Nuur:31


وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. “

Setiap orang yang bertaubat, pasti beruntung.Seseorang dikatakan beruntung jika dia melakukan perbuatan yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yan dilarang-Nya. Allah Ta'ala berfirman,

وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ 

“Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim”(Al Hujurot:11)

Mengabaikan perintah adalah tindakan zhalim,sebagaimana melaksanakan larangan juga dikatakan zhalim. Hilangnya cap "zhalim" dari diri seseorang adalah manakala dia bertaubat dari kedua hal tersebut.Maka manusia -dari sisi ini- hanya terdiri dari

dua macam; Orang yang bertaubat dan orang yang zhalim. Tidak ada selain itu.

Dengan demikian taubat adalah: Meninggalkan maksiat kepada Allah dan kembali ketaatan, karena Allah-lah yang berhak disembah, dan hakekat penyembahan adalah: rendah dan tunduk kepada yang disembah dengan penuh kecintaan dan

penghormatan.Jika seseorang jauh dari ketaatan kepada Rabbnya, maka taubatnya adalah kembali kepada-Nya dan berdiri di pintu-Nya selayaknya orang yang fakir, rendah dan takut di hadapan-Nya"

Hadirin Ahli jum’at Rohimakumulloh………..

Taubat wajib langsung ditunaikan, tidak boleh ditunda-tunda, karena beberapa hal;

1.      Pertama, karena seseorang tidak tahu apa yang akan terjadi jika taubatnya ditunda-tunda, bisa jadi kamatian datang tiba-tiba tanpa dia sempat bertaubat.

2.      Kedua, karena dengan menunda taubat, akan membuat hati menjadi keras dan semakin jauh dari Allah Ta’ala serta melemahkan iman. Abu Hurairah .~ berkata, “Rasul ~ bersabda,

إنّ المؤمنَ إذا أذْنب ذنبًا كان نكتةٌ سوداء فى قلبه,فإن تاب ونَزَعَ واستعتَبَ  صُقِلَ قلبُه وإذا زاد زادتْ حتّى تُغْلِقَ قلْبَه فذلك الرّان الذي قال الله (كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ)(رواه ابن ماجه) 

"Sesungguhnya jika seorang mu’min melakukan perbuatan dosa, akan ada satu titik hitam pada hatinya. Jika dia mencabut perbuatan dosa tersebut dengan minta ampun serta bertaubat, hatinya akan bersih. Jika dia kembali melakukan dosa maka akan ditambah titik hitamnya sehingga menyelimuti hatinya, itulah yang disebut dengan "Raan" yang Allah Ta'ala sebutkan dalam firmanNya, "  كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ "Sekali-kali tidak (demikian), sebenamya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka."

3.      Ketiga, karena dengan terus menerus berbuat maksiat membuat hati semakin senang dan bergantung terhadap kemaksiatan. Jiwa itu, jika terbiasa pada satu hal, sungguh sulit baginya untuk berpisah. Maka berikutnya sulit baginya untuk bebas dari perbuatan tersebut. Karena itu, Allah Ta'ala mengaitkan diterimanya taubat dengan istighfar dan tidak terus menerus melakukan dosa dan tidak kembali kepadanya. Allah Ta'ala berfirman,

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُواْ أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُواْ اللّهَ فَاسْتَغْفَرُواْ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللّهُ وَلَمْ يُصِرُّواْ عَلَى مَا فَعَلُواْ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

 “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa,"Orang-orang yang bertakwa, bisa jadi melakukan perbuatan dosa besar, yaitu al-Fawahisy, dan dosa kecil yaitu Zhulmunnafsi, akan tetapi mereka tidak terus menerus melakukannya, bahkan setelah itu mereka segera ingat Allah, minta ampun dan bertaubat darinya. Maka taubat adalah, tidak terus menerus melakuan perbuatan maksiat."  Abu Hurairah berkata, "Rasulullah ~ bersabda seraya meriwayatkan dari Rabbnya Azza wa Jal/a

yang berfirman (dalam hadits Qudsi) yang artinya,

"Seorang hamba yang telah melakukan perbuatan dosa berkata, 'Ya Allah, ampuni dosaku,'maka Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Hambaku telah melakukan perbuatan dosa, dia tahu bahwa dirinya mempunyai Rabb yang dapat mengampuninya,' maka Allah ampuni dosa orang tersebut.Kemudian orang itu kembali lagi melakukan perbuatan dosa, lalu berkata, 'Ya Allah, ampuni dosaku, maka Allah Tabaraka wa ta'ala berfirman, 'Hambaku telah melakukan perbuatan dosa, dia tahu bahwa dirinya mempunyai Rabb yang dapat mengampuninya,' maka Allah ampuni dosa orang tersebut. Kemudian dia kembali lagi melakukan perbuatan dosa, lalu berkata, 'Ya Allah, ampuni dosaku, maka Allah Tabaraka wa ta'ala berfirman, 'Hambaku telah melakukan perbuatan dosa, dia tahu bahwa dirinya mempunyai Rabb yang dapat mengampuninya,' maka Dia ambil dosa orang tersebut. (Lalu dikatakan kepadanya), 'Perbuatlah sesukamu sesungguhnya Aku tetah mengampunimu"  Maksudnya : Selama dia dalam kondisi tersebut, yaitu setiap kali berdosa dia istighfar dari perbuatan tersebut.

Hal tersebut bukan merupakan izin dan kebebasan dari Allah Ta'ala baginya untuk melakukan perkara-perkara yang diharamkan dan perbuatan dosa, tetapi yang dimaksud adalah bahwa Allah mengampuni dosanya selama dia seperti itu, yaitu setiap dia berdosa, dia bertaubat. Dikhususkannya hamba tersebut dengan itu,karena Dia mengetahui bahwa orang tersebut tidak akan terus menerus bergelimang dalam dosa, dan setiap kali dia berdosa, maka dia bertaubat" .

Maka siapa yang diliputi dosa, hendaklah dia beristighfar dan bertaubat, jika dia kembali melakukan hal tersebut, hendaklah dia istighfar dan bertaubat kembali, jika dia mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut, hendaklah dia kembali istighfar dan bertaubat kembali. Siapa yang melakukan hal tersebut sesungguhnya dia telah membebaskan dirinya

dari keburukan dosa, namun jika dia terus mengulangi dosanya, dia akan binasa."

Abdullah bin 'Amr bin 'Ash radhiallahuanhuma berkata, 'Rasulullah ~ bersabda,

ويلٌ للمصِرّينَ الذين يُصرّون على ما فَعَلُوا وهم يعلمون(رواه البخاري)

"Celakalah al-Mushirriin, yaitu mereka yang terus menerus melakukan (dosa) padahal mereka mengetahui"

Hendaklah sikap nekat terus bermaksiat harus dijauhi.Mereka yang terus menerus berbuat maksiat dan tidak meninggalkannya serta tidak bertaubat dan istighfar kepada Allah Ta'ala dari buruknya perbuatan mereka sungguh akan sengsara hingga ajal datang menjemput mereka.

Mudah mudahan khutbah yang singkat ini bermanfa’at bagi kita semua,mudah mudahan juga kita ditakdirkan menjadi orang yang tidak suka menunda taubat,sehingga kita dikarunai husnul khotimah,aamiin…..

بارك الله لى ولكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبّل منى ومنكم تلاوته إنّه هو السميع العليم

Khutbah kedua

الحمد الله ربّ العالمين وبِهِ نَسْتَعينُ على أُمور الدّنْيا والدّين والصّلاةُ والسّلامُ على سيّد المرسلين وخاتَمِ النّبيّين وإمام المُجا هدين سيّدِنا محمّدٍ وعلى ألِهِ وصَحْبهِ أجْمعين,أمّا بَعْدُ

فيا أيّها الحاضرون اتقوالله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلّا وانتم مسلمون أعوذ بالله من الشيطان الرّجيم بسم الله الرّحمن الرّحيم  ياأيّها النّاس اتقوا ربّكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منها رجالا كثيرا ونساء,واتقوا الله الذي تسائلون به والارحام,إنّ الله كان عليكم رقيبا,وقال أيصا : إنّ الله وملائكته يُصلّون على النبيّ يا أيّها الذين أمنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما,اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا وحبيبنا وشفيعنا ومولانا محمّد وسلِّم ورضي الله تبارك وتعالى عن كلّ صحابة رسول الله اجمعين,امين يا ربّ العالمين

اللهمّ اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والاموات,إنّك سميع قريب مَجيب الدّعوات يا قاضي الحاجات,ربّنا لا تُزغ قاوبَنا بعد إذْ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنّك انت الوهّاب,ربّنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطئنا ربّنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا ربّنا ولا تُحمّلنا ما لا طاقة لنا به واعف عنّا واغفر لنا وارحمنا انت مولانا فانصرنا غلى القوم الكافرين,ربّنا اتنا فى الدّنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النّار

عباد الله إنّ الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربَى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يَعِظُكم لعلّكم تذكّرون ولذكراللهُ اكبر(أقيموا الصلاة)

 

Da'wah adalah keajiban kita bersama,dengan blog ini hendak melaksanakan kewajiban tersebut.

Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon