السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذى أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله ولو كره المشركون أشهد أن لا إله إلا الله الواحدُ الصمدُ إياه نعبد وإياه نستعين ,اشهد أن محمدا عبده ورسوله بشيرا ونذيرا وداعيا إلى الله بإذنه وسراجا منيراز أما بعد: فيا أيها المسلمون رحمكم الله أصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز فوزا عظيما. فقد قال الله سبحانه وتعالى فى كتابه العزيز : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ وقال أيضا وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
Hadirin Jama’ah Jum’at di mulikan oleh Allah
Di dalam al-Qur’an ada banyak binatang yang dijadikan perumpamaan oleh Alloh,ada nyamuk yang Alloh sebutkan perumpamaannya dalam surat Al baqoroh ayat 26,ada anjing yang Alloh sebutkan dalam Surat Al A’rof ayat 176,namun dari perumpamaan perumpamaan tersebut,ada tiga binatang kecil diabadikan oleh Allah menjadi nama surah, yaitu al-Naml ( semut), al-‘Ankabut (laba-laba), dan al-Nahl (lebah). Ketiga binatang ini masing-masing memiliki karakter dan sifat, sebagimana digambarkan oleh al-Qur’an. Dan hal itu patut dijadikan pelajaran oleh manusia
Semut memiliki sifat suka menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti-hentinya. Konon, binatang ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usianya tidak lebih dari satu tahun. Kelobaanya sedemikian besar sehingga ia berusaha memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya, meskipun sesuatu tidak itu tidak berguna baginya,sifat tersebut bagi semut mungkin tidak apa apa,tapi jika sifat tersebut dimiliki oleh manusia,maka akan mendorong manusia memiliki sifat sifat yang tidak terpuji,diantaranya
1. Sifat At Takatsur atau suka bermegah megahan atau berbangga dengan harta dan urusan dunia lainnya.
2. Sifat suka menimbun harta sehingga tidak sadar akan menjadikannya bakhil dan tidak mau berinfak,sebagaimana Alloh katakan dalam Surat at Taubah :34
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلاَ يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,”
Hadirin Sidang Jum’at yang dimuliakan oleh Allah!
Lain halnya dengan laba-laba, sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’an surat Al Ankabut ayat 41 bahwa sarang laba-laba adalah tempat yang paling rapuh,
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui”.
Ayat di atas memberikan gambaran bahwa wali wali atau sembahan selain Alloh yang dijadikan sandaran bagi orang kafir adalah seperti rumah laba laba,yaitu sebuah perangkap yang akan menjerumuskan namun bersifat sangat rapuh,yang mudah untuk dihancurkan dan tidak akan memberi manfa’at dunia apalagi Akhirat. Ataupun kita bisa lihat perumpamaan lain dari rumah laba laba,ia bukanlah tempat yang aman, apa pun yang berlindung di sana akan disergapnya sampai binasa. jangankan serangga yang tidak sejenis, jantannya pun setelah selesai berhubungan disergapnya untuk dimusnahkan oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan.
Sidang Jum’at Yang Dimuliakan oleh Allah
Akan halnya dengan lebah, memiliki insting yang sangat tinggi,yang tentu saja melalui ilham yang Alloh sampaikan kepadanya, oleh al-Qur’an digambarkan sebagimana dalam FirmanNya,yaitu surat An Nahl ayat 68-69 :
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ(68)ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Robbmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran ) bagi orang-orang yang memikirkan.”
Dari lebah kita bisa mengambil beberapa pelajaran
1. Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar tidak terjadi pemborosan dalam lokasi. Dengan hal ini Alloh mengingatkan kepada kita tentang sifat yang Alloh perintahkan yaitu menjauhi sifat mubadzir.
وَلاَ تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا -إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُوراً
2. Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih
Lebah hanya hinggap ditempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang lain amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah tidak, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar.
Begitu lah pula sifat seorang mukmin, ,yang dikonsumsinya haruslah yang baik baik,yang halal dan thoyyib,sebagaimana Alloh pesankan dalam Surat Al Baqoroh ayat 172
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُواْ لِلّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah”.
3. Tidak seperti semut yang menumpuk-numpuk makanannya, lebah mengolah makanannya dan hasil olahannya itulah menjadi lilin dan madu yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk dijadikan sebagai penerang dan obat.
يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ
4. Lebah sangat disiplin,mereka tetap akan pulang ke sarangnya tepat waktu,walaupun mereka melakukan perjalanan yang jauh dalam mencari sumber makanan,mereka juga melakukan tugas pembagian kerja,sehingga kita mengenal adanya ratu lebah,lebah pekerja dan lebah jantan.dalam satu sarang lebah sudah dipastikan tidak ada lebah yang tidak berguna dan jika pun ada yang tidak berguna,maka akan disingkirkan dari sarangnya.
5. Ia tidak mengganggu/menyerang yang lainnya kecuali kepada yang mengganggunya, bahkan kalaupun menyakiti (menyengat) sengatannya dapat menjadi obat.
6. Tidak merusak,Seperti yang disebutkan di atas, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang ia hinggapi. Begitu pula seorang mukmin, dimana pun dia berada haruslah menjadi orang yang paling baik,yaitu
خير الناس أنفعهم للناس وأحسنهم خلقا
Oleh karenanya, wajarlah kalau Nabi mengibaratkan orang mukmin yang baik seperti lebah, sebagaimana dalam sabdanya:
قال رسول الله صم : مَثَلُ المؤمنِ مثل النَّحلةِ لا تأكل إلا طيبا ولا تضَعُ إلا طيبا وإن وقعت فى شئ لا تُكْسِرْ.
Rasulullah bersabda: Perumpaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Ia tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang baik, dan bila berada pada suatu tempat tidak merusak”
Hadirin Jama’ah Jumat Yang Dimuliakan Oleh Allah
Dalam kehidupan kita di dunia ini contoh-contoh di atas seringkali diibaratkan dengan berbagai jenis binatang. Bahkan kalau manusia tidak mengetahui posisinya sebagai makhluk yang memiliki aturan dalam hal ini petunjuk-petunjuk agama bisa saja menempati posisi lebih rendah dari binatang bahkan lebih sesat dari binatang.
Jelas ada manusia yang berbudaya semut, yaitu suka menghimpun dan menumpuk materi atau harta (tanpa disesuaikan dengan kebutuhan. Menumpuk-numpuk harta tanpa ada pemanfaatan dalam agama (dalam bentuk zakat dan sadaqah) tidak sedikit problem masyarakat bersumber dari budaya tersebut. Pemborosan adalah termasuk budaya tersebut di atas yaitu hadirnya berbagi benda baru yang tidak dibutuhkan dan tersingkirnya benda-benda lama yang masih cukup bagus untuk dipandang dan bermanfaat untuk digunakan. Dapat dipastikan bahwa dalam masyarakat kita, banyak semut-semut yang berkeliaran.
Di dalam al-Qur’an dijelaskan tentang sekelompok manusia yang akan tersiksa di akhirat, karena mereka bekerja keras tanpa mempertimbangkan akibat buruknya:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ(2)عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ(3)تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً(4)تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ ءَانِيَةٍ
“banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas”
Menurut riwayat ayat di atas menunjuk kepada sekelompok manusia yang dalam kehidupan dunia melakukan kegiatan yang menjadikan badan mereka letih dan capek, tetapi kegiatan mereka tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, yaitu yang bersangkutan lengah dari kewajibannya sebagai hamba. Mereka menjadi budak harta, tergila-gila dengannya sehingga melupakan segala sesuatu, sehingga di akhirat mereka masuk ke dalam neraka.
Entah berapa banyak jumlah laba-laba yang ada disekitar kita, yaitu mereka yang tidak lagi butuh berpikir apa, di mana, dan kapan ia makan, tetapi yang mereka pikirkan adalah siapa yang mereka jadikan mangsa, siapa lagi yang akan ditipu, dan bagimana cara mengambil hak orang.
Hadirin Sidang Jum’at
Demikian pula di dalam masyarakat kita berapa banyak manusia-manusia lebah, tidakkah lebih banyak manusia-manusia semut atau manusia laba-laba. Manusia lebah itu adalah mereka yang tidak boros, tidak suka makan atau mengambil haknya orang, yang dimakannya adalah saripati bunga, dan ketika mengambil saripati itu tidak menjadikan bunga itu rusak atau tidak menjadi buah.
Itulah gambaran orang mukmin yang baik tidak memakan makanan yang syubhat apalagi haram, Kemudian apa yang keluar dari mulutnya bukan sesuatu yang menyakiti persaaan tetapi sesuatu yang menyejukkan dan menyenangkan..
Oleh karenanya, dalam kesempatan ini marilah kita merenungkan dan mencontoh sifat-sifat yang dimiliki oleh lebah itu, tidak menconoh sifat-sifat semut dan laba-laba, sehingga kita dapat mendapatkan nikmatnya kehidupan di dunia ini, lebih-lebih nikmatnya kehidupan yang abadi di akhirat nanti yaitu surga. Amin.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم
وسارعوا إلى مغفرةٍ من ربكم وجنةٍ عرضها السموات والأرض أعدت للمتقين
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم من الآيات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته إنّه هو الغفور الرحيم
الحمد الله ربّ العالمين وبِهِ نَسْتَعينُ على أُمور الدّنْيا والدّين والصّلاةُ والسّلامُ على سيّد المرسلين وخاتَمِ النّبيّين وإمام المُجا هدين سيّدِنا محمّدٍ وعلى ألِهِ وصَحْبهِ أجْمعين,أمّا بَعْدُفيا أيّها الحاضرون اتقوالله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلّا وانتم مسلمون أعوذ بالله من الشيطان الرّجيم بسم الله الرّحمن الرّحيم ياأيّها النّاس اتقوا ربّكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منها رجالا كثيرا ونساء,واتقوا الله الذي تسائلون به والارحام,إنّ الله كان عليكم رقيبا,وقال أيصا : إنّ الله وملائكته يُصلّون على النبيّ يا أيّها الذين أمنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما,اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا وحبيبنا وشفيعنا ومولانا محمّد وسلِّم ورضي الله تبارك وتعالى عن كلّ صحابة رسول الله اجمعين,امين يا ربّ العالمين
اللهمّ اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والاموات,إنّك سميع قريب مَجيب الدّعوات يا قاضي الحاجات,ربّنا لا تُزغ قاوبَنا بعد إذْ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنّك انت الوهّاب,ربّنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطئنا ربّنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا ربّنا ولا تُحمّلنا ما لا طاقة لنا به واعف عنّا واغفر لنا وارحمنا انت مولانا فانصرنا غلى القوم الكافرين,ربّنا اتنا فى الدّنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النّار
عباد الله إنّ الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربَى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يَعِظُكم لعلّكم تذكّرون ولذكراللهُ اكبر(أقيموا الصلاة)
Add Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)