Dalil Dalil Syar'i

 

DALIL DALIL SYAR’I

PENGERTIAN DALIL

 

Dalil menurut bahasa adalah petunjuk( الهادي) atau jalan yang menunjukkan kepada sesuatu baik secara hissy/zhohir atau ma’nawiy,yang baik atau yang buruk (المرشِد إلى شيْئ حِسِّيٍّ أو معْنَوِيٍّ,خَيْرٍ أوْ شَرٍّ ),seperti contoh kalimat (zaid petunjuk kami di jalan,yaitu yang meninjukkan jalan kami =  زيْدٌ دليلُنا في الطّريقِ أيْ مُرْشِدُنا). Rambu rambu yang disimpan diatas jalan disebut دَليلُ المرُور yang bisa dijadikan petunjuk di jalan jalan.

Dalil menurut Istilah yaitu dalil syar’i adalah sesuatu yang memungkinkan bisa menyampaikan seseorang dengan pemahaman yang shohih  kepada hukum syar’i. adapun dalil menurut Ulama Ushul Fiqh adalah sesutau yang bisa dijadikan petunjuk dengan pemikiran yang shohih terhadap hukum syar’i yang bersifat amaliy(pekerjaan) dengan jalan yang qoth’i (pasti) atau zhonny(perkiraan). Adapun dalil dalil hukum,asal hukum dan sumber sumber penerapan hukum adalah lafazh yang kalimat kalimat yang mutarodif.[1]

 

PEMBAGIAN DALIL SYAR’I

 

Dalil dalil Syar’i yang menjadi sumber pengambilan dan faidah  hukum hukum terkait ‘amaliyah kembali kepada empat sumber,yaitu Al Qur’an,As Sunnah,Ijma dan Qiyas. Mayoritas Ummat Islam sepakat untuk mengambil dalil dari sumber yang empat ini,mereka juga sepakat bahwa dalil dali ini tersusun secara berurutan yaitu Alqur’an-Sunnah-Ijma-Qiyas. Yang menjadi dalil(dasar) pengambilan dalil dari urutan yang empat ini adalah Hadits Rosululloh SAW ketika Beliau mengutus Mu’adz bin Jabal ke negri Yaman.

حديثُ معاذ بن جبل أنَّ رسولَ الله صلّى الله عليه وسلّمْ لَمّا بعثَهُ إلى اليَمَنِ,قال: كيفَ تَقْضِي إذا عَرَضَ لك قضَاءٌ ؟ قال : أقْضِي بكتابِ الله,قال : فإنْ لَمْ تَجِدْ في كتابِ اللهِ ؟ قال: فبسُنّةِ رسولِ الله. قال : فإنْ لَمْ تَجِدْ في سُنَّةِ رسولِ الله صلّى الله عليه وسلّم ؟ قال : أجْتَهِدُ رأيِيْ ولا آلُوا- أي لا أُقَصِّرُ في اجْتِهادي-قال : فضَرَبَ رسولُ الله بيدِهِ صدْري,وقال : الحمد لله الّذي وفّقَ رسولَ رسولِ الله لِما يُرْضَى رسولَ الله صلّى الله عليه وسلّم (رواه أحمد وأبو دود والتّرمذي وغيرهم)

Hadits Mu’adz bin Jabal”Sesungguhnya Rosululloh ketika mengutus Mu’adz ke Negri Yaman,beliau(Rosul) berkata : Bagaimana engkau akan menghukumi apabila datang satu masalah kepadamu?. Muadz berkata : aku akan menghukumi dengan Kitabulloh,berkata Rosul : Apabila engkau tidak menemukan dalam kitabulloh?. Berkata Mu’adz : Aku akan berijtihad[2] dengan pendapatku,dan tidak akan gegabah dalam Ijtihadku-berkata Mu’adz : Lalu Rosululloh menepuk dadaku dengan tangannya dan berkata : Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan Taufiq kepada utusan Rosululloh SAW terhadap apa yang diridhoi oleh Rosululloh.(H.R Ahmad,Abu Dawud,Tirmidzi dan yang lainnya)

Dan ditemukan sumber sumber dalil yang lain selain yang empat tetapi diperselisihkan oleh mayoritas Ummmat Islam,sumber sumber dalil yang masyhur yang diperselisihkan adalah Istihsan,Maslahah Mursalah,Istishab,Urf,Madzhab Shohabat,Syari’at sebelum kita dan Syadudz Dzaro’i.

 



[1] Kalimat yang banyak artinya sama/satu

[2] Yang termasuk Ijtihad adalah Ijma dan Qiyas.jadi lengkaplah sumber hukum menurut hadits ini ada empat,yaitu Al Qur’an,Sunnah,Ijtihad(yang di dalamnya mencakup Ijma dan Qiyas.

Da'wah adalah keajiban kita bersama,dengan blog ini hendak melaksanakan kewajiban tersebut.

Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon