Bab THOHAROH : SUNAT SUNAT WUDHU DAN HAL YANG DIMAKRUHKAN DALAM WUDHU.

 

SUNAT SUNAT WUDHU DAN YANG DIMAKRUHKAN DALAM WUDHU

Wudhu adalah merupakan syarat untuk pelaksanaan Ibadah Sholat,oleh karena itu sebelum pembahasan sholat pasti akan ada pembahasan Wudhu.pada tulisan ini akan dibahas perkara perkara yang sunat dalam wudhu dan perkara yang dimakruhkan dalam wudhu,yaitu :

A.                  Sunat sunat dalam Wudhu,perkara yang di sunatkan dalam wudhu yaitu :

1.       Membaca basmallah,berdasarkan sabda Rosululloh SAW

لا وُضُوءَ لمَنْ لَم يذكُرِ اسمَ الله عليه

“Tidak sempurna wudhu seseorang yang tidak menyebut nama Alloh padanya”[1]

2.       Membasuh kedua telapak tangan sebelum pelaksanaan wudhu,berdasarkan hadits

إذا اسْتضيقَظَ أحدكم منْ نومه فلا يغْمِسْ يدَه فى الإناءِ حتّى يَغْسِلَها ثلاثًا,فإنّه لا يَدْري أينَ باتتْ يدُهُ (متفق عليه)

“Jika salah seorang diantara kamu bangun tidur,maka janganlah ia mencelupkan tangannya ke dalam tempat air sehingga membasuhnya terlebih dahulu sebanyak tiga kali,karena ia tidak mengetahui di manakah tangannya berada(saat tidur).”

Jika dalam kondisi selain bangun tidur,maka tidak ada larangan untuk membasuh tangan tiga kali sebelum wudhu sebagai pelaksanaan dari sunnah wudhu.

3.       Bersiwak dengan kayu arok atau dengan sikat gigi,atau apapun yang permukaannya kasar,berdasarkan hadits

لولا أنْ أشُقَّ على أمّتي لَاَمرْتُهم بالسّواكِ مع كُلِّ وضوءٍ(رواه مالك)

“Seandainya tidak akan memberatkan ummatku,niscaya akan aku perintahkan kepada mereka supaya bersiwak setiap kali berwudhu”

4.       Berkumur,berdasarkan sabda Rosululloh

إذا تَوَضّأتَ فَمَضْمِضْ(رواه أبو داود بسندٍ صحيح)

“Jika kamu berwudhu,hendaknya berkumur”

5.       Isytinsyaq,yaitu menghirup air dengan hidung dan membuangnya kembali,dalilnya

وبالِغْ فى الاستنشاقِ إلّا أن تكونَ صائمًا (رواه أحمد وأبو داود والتّرمذي)

“Lakukanlah secara maksimal dalam menghirup air ke hidung,kecuali jika kamu sedang berpuasa”

6.       Menyela nyela jenggot yang tebal,bedasarkan pekataan ‘Ammar bin Yasir yang ketika menyela nyela jenggot dianggap perbuatan aneh darinya.

وما يَمْنعُنِي ولقدْ رأيتُ رسولَ الله صلّى الله عليه وسلّم يُخَلّلُ لِحْيَتَيهِ

“Tidak ada sesuatu yang dapat menghalangiku,dan aku telah melihat Rosululloh SAW menyela nyela jenggotnya”

7.       Mengusap seluruh bagian kepala dengan memulai dari depannya,kemudian jika sudah sampai tengkuk,tangan ditarik lagi ke depan,berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori(no 185) dan Muslim(no 235)

أنَّ رسولَ الله صلّى الله عليه وسلّم مسَحَ رأسَهُ بيديْهِ فأقبَلَ بهما وأدْبَرَ,بدأَ بمقَدَّمِ رأسِهِ ثُمَّ ذهبَ بهما إلى قفاه ثمّ ردَّهما

“Bahwasanya Rosululloh SAW mengusap rambut kepalanya dengan dua tangannya,dan beliau membolak balik keduanya,Yaitu Beliau memulainya dengan bagian depan kepalanya,lalu beliau mengusapkan keduanya hingga tengkuknya,lalu beliau mengembalikan keduanya ke depan”

8.       Mengusap dua telinga,bagian luar ataupun dalamnya,bisa langsung setelah mengusap rambut tanpa membasahi kembali tangannya,bisa juga dengan air yang baru,yaitu setelah mengusap rambut kemudian membasahi kedua tangannya sebelum mengusap rambut.

عَنِ المقدامِ قال ....... ثمّ مسح برأسِه وأذُنيه ظاهرهما وباطنهما (رواه أبو داود وأحمد)

“Dari Al Miqdam ia berkata ; ………. kemudian disapunya kepala dan kedua telinganya bagian luar dan dalam.”

9.       Menyela nyela jari tangan dan jari kaki,berdasarkan hadits

إذا توَضَّأتَ فَخَلِّل أصابِعَ يديْكِ ورجْلَيْكَ (رواه الترمذي)

“Jika kamu berwudhu,hendaklah kamu menyela nyela jari jari kedua tanganmu dan jari jari kedua kakimu”

10.   Mendahulukan anggota wudhu yang kanan,bedasarkan sabda Rosululloh SAW

إذا توَضَّأتُم فابدأوا بِمَيامِنِكُم (رواه أحمد والترمذي)

“Jika kalian berwudhu,hendaknya kalian memulai dengan anggota wudhu yang sebelah kanan”

11.   Membasuh/mengusap anggota wudhu sebanyak tiga kali

عَنِ المقدامِ قال : أتِيَ رسول الله صلّى الله عليه وسلّم بوضوءٍ فتوضّأَ فغسَلَ كَفّيهِ ثلاثًا وغسَلَ وجْهَهُ ثلاثا ثُمّ غسل ذراعيْه ثلاثا ثلاثا ثمّ مضْمضَ واستنشَقَّ ثلاثا ثلاثا ثمّ مسح برأسِه وأذُنيه ظاهرهما وباطنهما (رواه أبو داود وأحمد)

“Dari Al Miqdam ia berkata ; Rosululloh SAW telah diberi air untuk berwudhu,lantas beliau berwudhu,maka dibasuhnya kedua telapak tangannya tiga kali dan mukanya tiga kali,kemudian membasuh kedua hastanya tiga kali,lalu berkumur dan dimasukkannya air ke hidung tiga kali,kemudian disapunya kepala dan kedua telinganya bagian luar dan dalam.”

12.   Terus menerus,berkesinambungan (tidak ada jeda antara fardhu wudhu).

Sebagian Ulama berpendapat bahwa berkesinambungan merupakan fardhu wudhu,karena jika berhenti atau ada jeda dianggap membatalkan amal.

وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ

“Dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.”(Muhammad ; 33)

jadi apabila ada jeda yang agak lama antara membasuh satu anggota wudhu dengan anggota lainnya,maka menurut pendapat ini wudhunya batal.

13.   Memanjangkan dan melebarkan basuhan,dalam arti membasuh melebihi tempat yang telah ditentukan,contoh ketika mebasuh tangan disunatkan melebihi siku walau wajibnya hanya sampai siku,dll berdasarkan hadits

إنَّ أُمّتي يأتونَ يومَ القيامةِ غَرًّا محَجَّلينَ مِنْ أثار الوضوءِ من استطاعَ منكم أنْ يُطيلَ غُرَّتَهُ فلْيفعل (متفق عليه)

“Sesungguhnya Ummatku akan datang pada hari kiamat dalam keadaan Gurran(putih dahinya) dan muhajjaliin(putih dua tangan dan dua kakinya) karena bekas wudhu,Barangsiapa yang mampu memanjangkan basuhannya(ketika berwudhu),hendaklah ia melakukannya.”

14.   Berdoa ba’da wudhu dengan do’a

أَشْهَدُ أنْ لا إله إلّا الله وَحْدهُ لا شَريْكَ لَهُ وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورسولُهُ اللّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ واجْعَلْنى مِن المتَطَهِّرِيْنَ

B.                  Yang dimakruhkan dalam Wudhu.

Perkara yang dimakruhkan dalam wudhu ada empat,yaitu :

1.       Wudhu di tempat yang najis,karena khawatir najis mengenai orang yang berwudhu.

2.       Membasuh lebih dari tiga kali,berdasarkan hadits bahwa Nabi berwudhu dengan tiga kali basuhan,dan beliau bersabda

مَنْ زادَ فقدْ أساءَ وظَلَمَ

“Barangsiapa yang menambah basuhan,maka ia telah melakukan suatu kejelekan dan berbuat zholim”

3.       Berlebihan dalam penggunaan air,karena Rosululloh berwudhu hanya menggunakan air satu Mud(0,7 liter/700 ml)

4.       Meninggalkan satu sunat atau beberapa sunat dari sunat wudhu,karena meninggalkan sunat sunat wudhu berarti meninggalkan kebaikan,dan meninggalkan kebaikan adalah perbuatan yang dilarang.

 

 

Wallohu A’lam Bi Showab

Semoga bermanfaat

 



[1] Diriwayatkan oleh Ahmad no 9137 dan Abu Dawud no.101 dengan sanad yang dhoif,tetapi karena banyaknya jalur periwayatan,maka sebagian ‘ulama menyatakan boleh mengamalkan hadits ini.

Da'wah adalah keajiban kita bersama,dengan blog ini hendak melaksanakan kewajiban tersebut.

Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon